Rabu, 21 Desember 2011

Psikologi


MEMORY

I.    PENDAHULUAN
Memory dapat juga diartikan sebagai ingatan. Dengan adanya kemampuan mengingat dalam diri manusia, menunjukkan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan, dan mendatangkan kembali pengalaman-pengalaman serta pelajaran-pelajaran yang pernah dialaminya. Memory juga merupakan unsur-unsur dalam diri manusia yang pada dasarnya dimiliki oleh tiap-tiap manusia, adapun jika dikemudian hari manusia terkena sindrom lupa hal itu merupakan komponen yang terdapat dalam tiap memory, yang wajar dialami pada manusia, akan tetapi lupa merupakan efek buruk yang mengiringi memory yang dapat dikalarifikasikan menurut tiap-tiap tingkatannya, untuk lebih jelasnya makalah ini akan memaparkan pengenai memory serta unsur-unsur yang berkaitan dengannya.
II.    RUMUSAN MASALAH
A.     Pengertian memory atau ingatan
B.     Unsu-unsur Memory
C.     Sifat-sifat daya ingat
D.     Teori tentang lupa
E.      Cara meningkatkan daya ingat

III.    PEMBAHASAN
A.     Pengertian Memory
Ada beberapa pengertian mengenai memory, diantaranya tiga pengertian memory, yaitu:  
1.      Kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan dimasa yang akan datang. Kemampuan ini secara lebih luas dapat juga dipahami sebagai kemampuan untuk mengubah informasi menjadi simbol-simbol untuk disimpan yang pada suatu saat akan dipanggil kembali untuk digunakan. Jika ini pengertian yang digunakan, memory dipahami dalam konteks fungsi.
2.       Memory dapat juga dipahami dalam kaitannya dengan isi memory. Ini berarti kita membayangkan secara metaforik seperti kotak pos yang tersimpan dikantor pos besar yang memiliki kotak-kotak penyimpanan dengan cara mengenali registernya. Hal ini juga berarti kita memahami sebagai sebuah tempat penyimpanan memory.
3.      Pemahaman ketiga bagi memory adalah sebagai  proses pengenalan dan pemahaman satu informasi yang dimulai dari penerimaan input dan diikuti oleh pemberian arti penyimpanannya dalam kotak-kotak memori untuk digunakan dan dipanggil pada saat dibutuhkan.
Dengan demikian pengertian dari memori adalah kemampuan untuk mengenal objek rangsang (input, stimulus) dan mengambil alih informasi tersebut ke dalam sensory register (acquisition) untuk kemudian disimpan dalam proses pengundangan (stogare), dan dipanggil kembali pada saat dibutuhkan (retieval, recall).

B.     Unsur-unsur Memory
Menurut ahli psikologi, dalam sistem ingatan memerlukan tiga hal, yakni: memberi kode (encoding), menyimpan (storage), dan mengeluarkan atau mengingat kembali (retrieval).[1] Istilah yang lain yang sering digunakan yaitu: memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering).[2]
a.       Penyusunan kode (encoding)
Di dalam tahap ini pesan yang diperoleh dari gejala fisik mengalami transformasi menjadi semacam kode yang dapat diterima ingatan. Dalam ingatan yang yang disimpan ialah hal-hal yang pernah dialami seseorang. Seseorang memperoleh pengalaman dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) dengan cara sengaja, dan 2) dengan cara tidak sengaja.

b.      Penyimpanan (storage)
Pada tahap ini informasi yang telah diterima dan diseleksi untuk disimpan ke dalam daftar (sensory register) dan jejak memori (memory traches) agar dapat dipanggil kembali apabila diperlukan.  Dalam tahap ini terjadi proses pemeliharaan stimulus/imput di dalam sistem memori otak.

c.       Mengingat kembali (retieval)
Tahap ini merupakan tahap dimana diharapkan informasi yang telah disimpan dapat dipanggil kembaliuntuk digunakan pada saat seseorang membutuhkan benrukan dan hasil pemprosesan informasi dan penyimpanan dalam sistem memori otak. Jika terjadi kegagalan dalam proses pemanggilan ini, maka terjadi proses yang disebut dengan “lupa”.

C.     Sifat-sifat Daya Ingat
Daya ingat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a.       Daya ingat mekanis, artinya daya ingatan itu hnya kesan-kesan penginderaan.
b.      Daya ingatan logis, artinya daya ingatan itu hanya untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian.
Prestasi ingatan berhubungan erat dengan kondisi jasmani. Dalam kadaan lelah, sakit, atau kurang tidur misalnya dapat menurunkan prestasi ingatan. Hubungan umur dengan daya ingatan dintaranya:
-          Pada umur 10-15 tahun baik sekali untuk daya ingatan mekanis.
-          Pada umur 14-50 tahun baik untuk daya ingat logis.
-          Sejak umur 50 tahun, orang  mengalami sudah mulai pikun, artinya sering mngalami lupa, meski sesungguhnya apa yang harus diingat kadang-kadang dipegang bahkan dipakainya sendiri.[3]

Sifat-sifat daya ingat diantaranya, yaitu:
-          Ingatan yang mudah dan cepat, artinya dalam waktu singkat dapat memahami suatu hal tanpa kesulitan dan mudah menerima kesan-kesan.
-          Ingatan yang setia, artinya kesan yang telah diterimanya akan disimpan sebaik-baikny dan tidak akan berubah melainkan tetap cocok dengan keadaan ketika ia pertama kali menerimanya.
-          Ingatan yang teguh atau kuat, artinya dapat menyimpan pesan dalam waktu lama dan tak mudah lupa.
-          Ingatan yang luas, artinya dapat menyimpan kesan yang banyak.
-          Ingatan yang siap, artinya dapat dengan mudah memproduksi pesan.
-          Ingatan yang mudah dan patuh, artinya dapat mereproduksikan kembali kesan-kesan dengan mudah dan tidak kurang dari kesan semula.[4]

D.     Teori Tentang Lupa
                Lupa maerupakan sifat manusia pada umunya. Kesan-kesan dari hasil pengamatan tidak selalu  disadari. Bahkn sebagian besar kesan-kesan tersebut terletak pada tak sadar yang menyebabkan kita lalu tidak ingat lagi.[5] Adapun penyebab kelupaan, yaitu:
a.       Karena sakit sehingga otak kita terganggu.
b.      Karena kesan yang diterima telah berlangsung dalam waktu yang lama.
c.       Karena kesan yang diterima tidak menarik perhatian sehingga tanggapannya atau ingatannya tak setia.
d.      Karena masuknya tanggapan yang baru, sehingga tanggapan yang lama jadi terdesak (inhibitie retro active).
e.       Karena situasi-situasi tertentu.


            Ada empat cara untuk menerangkan proses lupa yang saling berkaitan, yaitu:
a.       Apa yang telah kita ingat, disimpan pada bagian tertentu di otak. Apabila materi yang harus diingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses metabolisme otak, lambat laun jejak materi itu akan terhapus dari otak dan kita tidak dapat mengingatnya kembali.
b.      Mungkin materi itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami perubahan-perubahan secar sistematik, adapun prinsip-prinsipnya:
Ø  Penghalusan: materi berubah bentuknya kearah bentuk yang lebih simetris, lebih halus dan kurang tajam, sehingga bentuk yang asli tidak diingat lagi.
Ø  Penegasan: bagian-bagin yang mencolok dari suatu hal adalah yang paling mengesankan, dan dalam ingatan bagian-bagian ini dipertegas, sehingga yang diingat hanya bagian-bagian yang mencolok saja.
Ø  Asimilasi: kita mengingat sebuah benda, namun kita tidak ingat bentuk asli dari benda tersebut.
c.       Kalau kita mempelajari suatu hal yang baru, mungkin hal-hal yang pernah kita ingat tidak dapat kita ingat lagi.
d.      Ada kalanya kita melupakan sesuatu. Hal ini disebut represi, hal yang tidak dapat diterima oleh hati nurani. Hal ini akn kit lupakan dengan sengaja sekalipun proses lupa yang sengaja ini kadang-kadang tidak kita sadari, terjadi di luar alam sadar kita.[6]

E.      Cara meningkatkan Daya Ingat
Ada beberapa cara untuk mengingat kembali hal-hal yang sudah pernah diketahui sebelumnya, yaitu sebagai berikut[7]:
a.       Rekoleksi, yaitu menimbulkan kembali dalam ingatan suatu peristiwa, lengkap dengan segala detail dan hal-hal yang terjadi di sekitar tempat peristiwa itu dahulu terjadi.
b.      Retriever, yaitu mengingat kembali suatu hal, sama sekali terlepas dari hal-hal lain di masa lalu.
c.       Pembaruan Ingatan, hampir sama dengan rekoleksi, tetapi ingatan hanya timbul kalau kalau ada hal yang merangsang ingatan itu.
d.      Rekognisi, yaitu mengingat kembali suatu hal setelah  menjumpai sebagian dari hal tersebut.
e.       Mempelajari Kembali, terjadi kalau kita mempelajari sesuatu yang dulu pernah kita pelajari.
f.       Pembayangan dan penyandian, dengan pembayangan suatu hal akan mempermudah kita dalam mengingat sesuatu. Hal ini merupaka cara utama untuk meningkatkan daya ingat, setelah itu kita lakukan penyandian dengan kata kunci sesuatu yang telah kita ingat.
g.       Penguraian, semakin kita luas menguraikan sesuatu, semakin mudah kita mengingat atau mengenalinya kemudian.
h.      Konteks dan Pengingatan, konteks merupakan isyarat pengingatan yang kuat, kita dapat meningkatkan daya ingat dengan mengulang konteks dimana kejadian terjadi. Setelah itu kita melakukan pemgingatan tentang sesuatu yang terlupa.
i.        Orgasnisasi, selama penyandian meningkatkan pengingatan selanjutnya. Kita da[at mengambil sejumlah besar informasi jika kita mengorganisasikan.  

IV.  KESIMPULAN
Memori adalah kemampuan untuk mengenal objek rangsang (input, stimulus) dan mengambil alih informasi tersebut ke dalam sensory register (acquisition) untuk kemudian disimpan dalam proses pengundangan (stogare), dan dipanggil kembali pada saat dibutuhkan (retieval, recall). Dalam memori juga ada hal tentang lupa yang disebabkan oleh gagalnya pemanggilan ingatan pada otak kita. Untuk meningkatkan kembali ingatan kita ada beberapa cara yang telah tertera pada pembahasan, serta sifat-sifat ingatan, yaitu: ingatan yang mudah dan cepat, ingatan yang setia, ingatan yang teguh atau kuat, ingatan yang luas, igatan yang siap, dan ingatan yang mudah dan patuh.

V.  PENUTUP
Demikian makalah yang dapat pemakalah sampikan. Pemakalah menyadari bahwa dalam penyusunan makalah yang telah pemakalah buat ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk mencapai kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pelajaran kepada kita semua. Amin.......












                                                DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Akyas. 2004. Psikologi Umum Dan Perkembangan. Bandung: Mizan Media Utama.
Dakir. 1970. Psychologi Umum.  Yogjakarta: FIK-IKIP Yogjakarta.
Sujanto, Agus. 2001. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.
Saleh, Abdul. 2008. Psikologi Suatu Pengantar: Dalam Perspektif  Islam. Jakarta: Kencana Pernada Media Group.
Sarwono, Sarwito Wirawan. 1976. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogjakarta: ANDI.





















[1] Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarata: ANDI, 2004), hlm. 145.
[2] Akyas Azhary, Psikologi Umum Dan Perkembangan, (Bandumg: Mizan Media Utama, 2004), hlm. 99.
[3] Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 41.
[4]Ibid, hlm. 43.
[5] Dakir, Psychologi Umum, (Jogjakarta: FIP-IKIP Jogjakarta, 1970), hlm. 100.
[6] Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1976), hlm. 51.
[7] Ibid, hlm. 49.

1 komentar:

  1. http://dewiroudloh.blogspot.com/2011/12/psikologi.html
    tq untk postingannya sdh mmbantu saya. . .

    BalasHapus