TEORI KEPRIBADIAN KOGNITIF: TEORI KEPRIBADIAN KONSTRUK PERSONAL
GEORGE A. KELLY
I.
PENDAHULUAN
Banyak
macam dari teori-teori kepribadian yang telah dikemukakan berbagai tokoh. Salah
satunya adalah teori kognitif yang dikembangkan oleh George A. Kelly dimana hal
ini membahas tiga teori yang pada dasarnya dikembangakan dengan tidak melakukan
kontak dengan klien dalam terapi. Berbeda dengan teori Freud dan Rogers, George
A. Kelly bermaksud memahami individu secara utuh yaitu dengan menekankan pada
cara-cara dalam mengkonstruksi yaitu mempersepsi, menafsirkan, mengontrol, dan
meramalkan peristiwa di sekitar dunia
mereka.
Kelly
menggunakan kata konstruk untuk merujuk kepada ide atau kategori yang digunakan
orang untuk menginterpretasi dunia mereka.[1]
Akan tetapi, Kelly mengeksplorasi proses kognitif tertentu yang menjadi alat
individu untuk mengategorikan orang atau benda dan mengkosntruk makna dari
peristiwa harian setiap individu secara mendetail. Orang-orang mengaplikasikan
konstruk mereka terhadap interpretasi peristiwa sehari-hari melalui prosedur
mental yang umumnya disebut “proses kognitif”. Kelly meyakini bahwa tidak ada
kebenaran yang objektif dan kebenaran yang mutlak absolut. Fenomena yang
terjadi hanya berarti manakala dihubungkan dengan cara individu mengkonstruksi
fenomena yang ada.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Bagaimana
pandangan Kelly terhadap Manusia?
B.
Bagaimana pandangan Kelly mengenai kepribadian dan
individu?
C.
Seperti
apakaha teori kepribadian George A. Kelly?
D.
Bagaimana
pandangan Kelly mengenai pertumbuhan dan perkembangan?
E.
Bagaimana
pengaplikasian teori kepribadian Kelly aplikasi klinis?
F.
Seperti
apakah keunggulan dan kelemahan teori kontruk personal?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pandangan
Kelly Tentang Manusia
a.
Manusia
adalah scientist yang mencoba untuk memprediksi dan mengontrol
fenomena/tingkah laku. Konsekuensi dari
pandangan ini adalah sebagai berikut:
-
Manusia
itu pada dasarnya berorientasi ke masa depan.
-
Manusia
memiliki kemapuan untuk mempresentasikan atau mengkonsep lingkungan daripada
hanya meresponnya.
-
Manusia dapat mengembangkan
rumusan-rumusan alternatif teoritis tentang fenomena, menafsirkan dan mengkonstruksikan
lingkungannya.
-
Kehidupan merupakan representasi
atau konstrusi dari kenyataan; dan kualitas hidup manusia ditunjukkan manusia
untuk menciptakan dan menciptakan kembali dirinya sendiri.[2]
b.
Manusia
itu bebas (free) tetapi juga terkurung (determined). Sistem
konstruk individu dilengkapi dengan kebebasan untuk mengambil keputusan (freeom
of decision) dan keterbatasan bertindak (ilmtasion of action) sebab
dia tidak membuat pilihan di luar alternatif-alternatif yang telah ditetapkan.[3]
B.
Pandangan
Kelly Terhadap Ilmu Kepribadian dan Individu
1.
Pandangan
Kelly Terhadap Ilmu Kepribadian
Struktur kepribadian manusia adalah sistem konstruknya.[4]
Kelly mendasarkan teori kepribadiannya pada pandangan tentang ilmu pengetahuan
dan karakteristik penyelidikan ilmiah yang emplisit. Konsepsinya berimplikasi bahwa
semua teori dapat dievaluasi sebagai benar atau salah. Gagasan menilai teori
berdasarkan kegunaannya dalam membuat prediksi memiliki implikasi signifikan.
Tiap teori yang berbeda memiliki kegunaan yang berbeda. Kelly menyebut ide construktive
alternativism yaitu kontruk ilmiah alternatif yang dapat memberikan
pandangan yang berguna tentang dunia.
Dalam pandangan Kelly, upaya sains kepribadian tidak berkaitan
dengan pengungkapan kebenaran atau sebagaimana yang diisyaratkan oleh Freud.
Sains kepribadian merupakan upaya untuk memperbanyak sistem konstruk ilmiah
yang berguna dalam memprediksikan peristiwa.
Pandangan Kelly yang berlawanan dengan kebenaran dan dogma,
memungkinkan seseorang membangun “suasana hati invitasional” dimana seseorang bebas untuk mengundang sebanyak
mungkin interpretasi fenomena alternatif dan memberikan perhatian kepada
proposisi yang awalnya terlihat absurd. Menurut
Kelly, suasana hati invitasional inilah yang memungkinkan kebebasan
mengembangkan hipotesis kreatif. Kelly memandang teori sebagai ekspresi
temporer apa yang telah diobservasi dan apa yang telah diperkirakan.
Pandangan Kelly terhadap sains tidaklah unik, tetapi kejelasan dan
titik penekanannya adalah penting. Selain menyoroti utilitas teori, Kelly juga
memppertanyakan asumsi tradisional, diantaranya adalah soal penekanan pada
pengukuran. Kemudian pandangan Kellly tentang sains lainnya adalah bahwa sains
menyediakan ruang bagi metode klinis, yang merupakan lawan dari metode
eksperimental murni. Dia menganggap metode klinis berguna karena berbicara
dalam bahasa hipotesis, melahirkan variabel-variabel baru, dan karena metode
tersebut fokus pada pertanyaan penting. Dia
percaya bahwa teori ilmiah yang baik seharusnya mendorong penemuan
pendekatan baru untuk solusi masalah manusia dan masyarakat.[5] Komponen
dari pandangan Kelly tentang Sains[6]:
1.
Tidak ada
realitas objektif dan tidak ada “fakta”. Teori yang berbeda memiliki konstruksi
fenomena yang berbeda. Teori-teori ini juga memiliki rentang kegunaan yang
berbeda dan focus manfaat yang berbeda.
2.
Teori-teori
seharusnya memicu riset. Akan tetapi, penekanan ekstreem pada pengukuran dapat
membatasi dan menimbulkan pandangan konsep sebagai “sesuatu”. Bukan pada
representasi.
3.
Metode klinis
itu berguna karena menghasilkan ide baru dan focus pada persolan penting.
4.
Teori
kepribadian yang baik harus bias membantu kita untuk memecahkan masalah manusia
dan masyarakat.
5.
Teori didesain
untuk dimodifikasi dan ditinggalkan.
2.
Pandangan
Kelly Terhadap Individu
Pandangan Kelly tentang sains secara detail amat berhubungan dengan
pandangan individu. Pandangan Kelly terhadap masalah ilmu yang ada mendasari
metafora yang merupakan jantung pandangannya terhadap individu. Metefora
tersebut adalah “orang sebagai ilmuwan”. Bagi Kelly, ciri utama kehidupan
sehari-hari antara lain adalah upaya kita mengembangkan ide yang memungkinkan
kita untuk memprediksi peristiwa penting dalam kehidupan sehari-hari. Menurut
Kelly, dalam membuat prediksi kita bekerja seperti seorang imuwan kita
mengembangkan teori, kita menguji hipotesis, dan kita menimbang bukti.
Pandangan orang sebagai ilmuwan memiliki dua konsekuensi lebih
jauh. Pertama, pandangan tersebut menyoroti fakta bahwa orang pada dasarnya
berorientasi pada masa depan. Kedua, manusia memiliki kemampuan untuk berpikir
secara konstruktif tentang lingkungan untuk memikirkan ulang cara yang mereka
biasa lakukan untuk menginterpretasikan dunia. Individu dapat mengembangkan
teoritis alternatif, dapat mencoba konstruk yang berbeda, dan ketika melakukan
hal tersebut, mereka dapat merancang strategi baru untuk mengatasi tantangan
dan konflik dalam kehidupan.[7]
Bagi Kelly, orang tidak merespon lingkungan secara pasif, mereka aktif
memikirkannya. Tidak seperti teori behavioris Skinner, bahwa orang hanya
merespons lingkungan. Bukan hanya itu, individu secara aktif memikirkan proses
berpikir mereka sendiri. Kemampuan berpikir ini yang menjadikan manusia bebas
sekaligus terbatas.
C.
Teori
Kepribadian George A. Kelly
1.
Struktur
Kepribadian
Variabel struktural kunci dalam teori kepribadian Kelly adalah “konstruk
personal”. Konstruk adalah konsep yang digunkan untuk menginterpretasikan atau
menterjemahkan dunia/lingkungan. Konstruk merupakan konsep yang digunakan
individu dalam menafsirkan, mengategorisasikan, dan mempetakan tingkah laku.
Upaya mengkonstruksikan persamaan dan perbedaan sesuatu membimbing ke arah
pembentukan suatu konstruk. Suatu konstruk kehidupan ini akan kacau.
Kelly memandang bahwa semua konstruk itu dikotomus, masing-masing
mempunyai persamaan dan perbedaan. Dalam mengkonstruk peristiwa dapat digunakan
konstruk dari segi kualitas dan kuantitasnya. Kelly mengukuhkan bahwa konstruk
itu tersusun dari dua kutub atau
kombinasi; persamaan-perbedaan. Dengan kata lain, bahwa kita tidak dapat
memahami hakikat konstruk seseorang, apabila kita hanya menggunakan kutub
persamaan atau perbedaan saja. Konstruk-konstruk itu dapat dikategorikan ke
dalam cara yang bervariasi, yaitu:
a.
Core
(inti), konstruk dasar dari fungsi individu.
b.
Peripheral
(pinggir, luar), konstruk yang dapat diubah tanpa modifikasi
mendasar, serius dari konstruk inti.
c.
Permeable
(dapat ditembus), konstruk yang terbuka, dapat menerima
elemen-elemen yang baru.
d.
Impermeable
(tak tertembus/tertutup), konstruk yang menolak elemen-elemen baru.
e.
Tight
(rapat/erat), konstruk yang tidak dapat mengbauh-ubah prediksi.
f.
Loose
(longgar), konstruk dimana individu mengharapkan suatu hal dalam
satu waktu dan hal yang berbeda dalam kondisi yang sama.
g.
VerbaI,
konstruk yang mempunyai simbol kata yang konsisten.
h.
Preverbal,
konstruk dimana individu belum mempunyai simbol kata yang
konsisten, konstruk ini dialami/dipelajari individu sebelum perkembangan masa
bayi/masa kanak-kanak awal.
i.
Submeged
(tenggelam), konstruk ini bisa jadi tidak diverbalisasikan dan
individu mungkin tidak akan dapat melaporkan semua elemen yang ada pada dalam
konstruk tesebut.
Konstruk oleh individu untuk menafsirkan dan mengantisipasi
peristiwa-peristiwa yang terorganisasi sebagai bagian dari sistem. Sedang
konstruk-konstruk dalam sistem disorganisasi dalam kelompok untuk meminimalkan
ketidak cocokan dan ketidak ajegan. Sistem konstruk juga diorganisir dalam
kerangka herarki, yaitu konstruk subordinate ini berisi konstruk yang
lebih sempit dan spesifik, termasuk konstruk bimbingan dan konseling karir lain
yang berbeda dalam konteksnya.
Teori konstruk menekankan keterkaitan antara bagian-bagian fungsi
individu, yaitu adanya penafsiran tingkah laku. Menurut teori konstruk Kelly,
kepribadian individu terdiri dari konstruk sistem. Seseorang menggunakan
konstruk untuk menginterpretasikan dunia dan mengantisipasi peristiwa.
Sehubungan dengan hal tersebut, apabila ingin mengetahui pribadi seseorang,
maka perlu diketahui bagaimana dia mengkonstruk dunianya.[8]
Upaya awal untuk melihat aspek struktural sistem konstruk adalah
studi cognitif complexity (kompleksitas kognitif). Sistem kompleks
secara kognitif mengandung banyak konstruk dan bisa didiferensiasikan. Individu
yang kompleks secara kognitif memandang orang dengan cara yang beragam, sedang
individu yang sederhana secara kognitif memandang orang dengan cara yang tidak
bergam, bahkan sampai pada tingkatan tidak hanya menggunnakan satu konstruk
dalam membaca orang lain.
Bieri (1955), menerjemahkan kompleksitas/simplisitas kognitif
sebagai dimensi kepribadian, mendefinisikan sebagai pemrosesan informasi yang
ada, yaitu kompleksitas kognitif bisa didefinisikan sebagai kemampuan
menerjemahkan perilaku sosial sebagai multidimensional.
Tes Role Construct
Repertory (Rep)
Kelly mengembangkan
teknik penilaiannya sendiri – Role Construct Repertoy Test (disingkat
Tes Rep). Sebagai teknik penilaian, Tes Rep mungkin lebih berhubungan dengan
teori kepribadian dibandingkan tes kepribadian komprehensif lain. Tes
Rep ini digunakan untuk mempelajari sampai sejauh mana seseorang dapat
digambarkan sebagai kompleks secara kognitif, mengindikasikan sampai sejauh
mana seseorang dapat memandang dunia dalam kerangka yang terdiferensiasi. Tes
Rep terdiri dari dua
prosedur :
a.
Pengembangan daftar actual person (individu yang sebenarnya) yang
didasarkan kepada Role Title List.
b.
Pengembangan konstruk yang didasarkan kepada perbandingan tritunggal person.
Pada prosedur pertama, subjek diberikan Role Title List atau daftar peran
(gambaran) yang dipercaya sebagai hal penting bagi semua orang.[9]
2.
Proses
Dinamika Kepribadian
Dalam proses memandang tingkah laku manusia, Kelly tidak
mendasarkan pada teori tradisional tentang motivasi. Dalam hal ini Kelly
merumuskan suatu postulat/asumsi, bahwa “proses seseorang itu secara psikologi
dijembatani oleh cara dia mengantisipasi peristiwa”. Postulat tersebut
mengimplikasikan bahwa:
- individu menyusun/mencari prediksi,
- Individu mengantisipasi peristiwa,
- Individu menggapai masa depan melalui jendela masa kini.
Oleh karena itu, pada intinya individu membuat prediksi dan
mempertimbangkan perubahan yang lebih jauh dalam sistem sistem konstruk karena
mereka mendasarkan perubahan mengarah pada prediksi yang akurat atau tidak.
Pembahasan proses ini akan lebih kompleks dengan diperkenalkannya
konsep annxienty dan threat. Kelly mengartikan konsep-konsep itu
sebagai berikut:
a.
Axienty (cemas) adalah suatu pengenalan bahwa peristiwa-peristiwa yang
dikonfrontasiakan kepada individu terletak di luar daerah sistem konstruknya.
Seseorang akan cemas ketika dalam kondisi tanpa konstruk, ketika seseorang
kehilangan penguasaan struktural atas sebuah peristiwa dan ketika seseorang
sistem konstruknya jatuh.
b.
Threat (ancaman) merupakan kesadaran akan ancaman terjadinya perubahan
struktur konstruk dirinya. Individu merasa ancaman ketika mereka menyadari
bahwa sistem konstruk mereka akan terrpengaruhi secara dramatis oleh apa yang
baru saja ditemukan. Kondisi ini
merupakan batasan antara kebingungan dan kepastian, antara kecemasan dan kebosanan.
Apa yang terjadi konsep kecemasan, ketakutan, dan ancaman menjadi
signifikan karena konsep itu mengisyaratkan dimensi baru pada pandangan Kelly
terhadap fungsi manusia. Akan tetapi, kecemasan dan ancaman, individu
kemungkinan akan lebih memilih sistem yang terbatas ketimbang memperluas sistem
mereka yang bisa menimbulkan resiko pada sistem konstruknya.
D.
Pandangan
Kelly Mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan
Kelly berpenndapat bahwa perkembangan itu ditekankan pada konstruk preverbal
pada infacy dan penafsiran budaya yang terlihat dalam proses harapan
yang dipelajari. Komentar Kelly yang berkaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangan terbatas pada penekanan perkembangan konstruk praverbal pada bayi
dan interpretasi kultur yang terlibat proses ekspektasi yang dipelajari.
Riset perkembangan yang diasosiasikan dengan teori konstruk
personal pada umumnya menekankan dua jenis perubahan. Pertama, penelitian
tentang peningkatan dalam kompleksitas sistem konstruk yang diasosiasikan
dengan usia. Kedua, penelitian tentang perubahan kualitatif pada karakteristik
alamiah konstruk yang dibentuk dan dalam kemampuan anak untuk menjadi lebih
empatik atau sadar terhadap sistem konstruk orang lain. Dalam kerangka
kompleksitas sistem konstruk, terdapat bukti bahwa ketika annak berkembang
mereka meningkat jumlah konstruk mereka, membuat diferensiasi yang lebih tajam,
dan menunjukkan organisasi atau intregasi yang lebih herarkis.
E.
Teori
Kepribadian Kelly Aplikasi Klinis
Psikopatologi
Menurut Kelly, psikopatologi merupakan gangguan respons terhadap
kecemasan. Psikopatologi meliputi konsep-konsep aggression, hostility,
guilt, yaitu:
1.
Aggression
(agresi), agresi itu melibatkan elaborasi aktif bidang persepsi
seseorang. Agresi memiliki dua kutub,
yaitu kutub inisiatif (penuh daya) dan kutub yang kaku (inertia).
2.
Hostility
(permusuhan) melibatkan usaha yang berkesinambungan untuk memaksa
bukti-bukti yang valid dari yang lain. Holistility digunakan untuk
melindungi sistem konstruk tempat individu mencoba untuk membuat orang lain
berbuat dengan cara yang sesuai dengan harapannya (bertindak).[10]
3.
Gulty
(rasa bersalah) diartikan sebagai kesadaran mengusir pribadi dari
struktur inti. Guilty merupakan pembuangan psikologis (pengasingan
psikis) dari struktur inti not morally wrong.
Bagi Kelly, psikopatologi didefinisikan dalam kerangka fungsi
sistem konstruk yang terganggu. Senada dengan hal tersebut, perilaku abnormal
mengandung upaya mempertahankan sistem konstruk lama meskipun prediksi tidak
benar atau ketidakvalidan terus berulang. Selainitu juga, Kelly mendefinisikan
psipatologi sebagi gangguan dalam menggunakan sistem konstruk terhadap
peristiwa-peristiwa. Gangguan dapat diartikan sebagai konstruk pribadi yang
digunakan secara berulang-ulang karena perasaan dendam/benci yang tidak valid.
Sedang gangguan psikologis adalah gangguan yang melibatkan anxienti dan
usaha individu yang diulang untuk membangun kembali perasaan, sehingga mampu
mengantisipasi peristiwa-peristiwa.
Psikopatologi itu merupakan respon yang tidak sehat terhadap anxienty.
Bentuk-bentuk respon itu adalah sebagai berikut:
-
Construktion (menegangkan), yaitu cenderung ditemukan pada orang yang mengalami
depresi, orang yang sangat terbatas interesnya, yang sangat sempit atensinya
terhadap hal-hal yang lebih kecil, juga yang sempit persepsinya untuk
mengurangi ketidak kecocokan terhadap hal-hal yang berlawanan.
-
Dilation
(memuai/meperlebar), yaitu yang memperlebar persepsinya. Sering
ditemukan pada perilaku orang yang mengalami manic (kegemaran
berlebih-lebihan).
-
Exessively
Impermeable, yaitu orang
yang kaku, sempit cara berpikirnya atau menutup diri, menolak rangsang dari
orang lain, dan bersifat komplusif.
Oleh karena itu, yang mendasar bagi pandangan psikopatologi Kelly
adalah upaya orang untuk menghindari kecemasan (pengalaman di mana sistem
konstruk seseorang tidak dapat diterapkan kepada peristiwa) dan untuk
menghindari ancaman (kesadaran akan perubahan komprehensif segara dalam sistem
konstruk).
Perubahan positif yang dibahas oleh Kelly dalam kerangka
perkembangan sistem konstruk yang lebih baik. Karena gangguan disebabkan
pengguanaan terusmenerus sistem konstruk yang invalid, maka psikoterapi
dianggap sebagai proses membantu klien meningkatkan prediksi mereka.
Kelly mengembangkan teknik untuk mengembangkan sistem konstruk yang
disebut fixe role therapy atau terapi peran tetap berasumsi bahwa secara
psikologis individu adalah apa yang mereka representasikan dari diri mereka dan
individu adalah apa-apa yang mereka lakukan. Fixe role therapy mendorong
klien untuk mempresentasikan diri mereka dengan cara yang baru, berperilaku
dengan cara yang baru, menerjemahkan diri dengan cara baru, dan dengan demikian
menajdi sosok yang baru.
F.
Keunggulan
dan Kelemahan Teori Kontruk Personal
Teori konstruk personal memiliki
keunggulan dan kelemahan, diantaranya:
Ø Dari segi positif:
1.
Teori
tersebut memberikan konstribusi besar dengan memunculkan nilai penting sistem
kognisi dan konstruk kepribadian .
2.
Merupakan
pendekatan kepribadian yang berupa menangkap keunikan individu dan lawfullness
orang secara umum.
3.
Teori
tersebut mengembangkan teknik penilaian baru, menarik, dan elevan secara teori,
yaitu tes Rep.
Ø Dari segi negatif:
1.
Teori
tersebut mengabaikan beberpa bidang penting seperti emosi dan motivasi.
2.
Terlepas
dari pandangan Kelly bahwa teori hadir untuk direvormulasikan dan ditolak,
tidak seorang pun yang telah menformulasikan perkembangan teoritis baru dalam
teori konstruk personal sejak 1955.
3.
Teori
tersebut masih berada di luar riset utama berkaitan dengan psikologi kognitif
kepribadian. Banyak pendekatan yang mengakui konstribusi Kelly tetapi yang
melakukan penelitian melalui jalur independen.
IV.
KESIMPULAN
Teori personal konstruk Kelly menekankan cara
orang menerjemahkan peristiwa tentang dunia/lingkungan yang berkaitan dengan
sistem konstruk. Kelly juga mendasarkan teori kepribadiannya pada pandangan
tentang ilmu pengetahuan dan karakteristik penyelidikan ilmiah yang emplisit. Kemudian
yang mendasar bagi pandangan psikopatologi Kelly adalah upaya orang untuk
menghindari kecemasan (pengalaman di mana sistem konstruk seseorang tidak dapat
diterapkan kepada peristiwa) dan untuk menghindari ancaman (kesadaran akan
perubahan komprehensif segara dalam sistem konstruk).
Kelly
mengembangkan Role Construc Rep Ertory Test unttuk menilai konten dan struktur sistem konstruk
seseorang. Riset terhadap teori konstruk personal pada dasarnya difokuskan
kepada tes Rep. Sedang psikoterapi merupakan proses mengkonstruksi ulang dari
sitem konstruk. Selain tes Rep, Kelly juga mengembangkan teknik untuk
mengembangkan sistem konstruk yang disebut fixe role therapy atau terapi
peran tetap berasumsi bahwa secara psikologis individu adalah apa yang mereka
representasikan dari diri mereka dan individu adalah apa-apa yang mereka
lakukan.
Tabel
ringkasan kelebihan dan kekurangan Teori Konstruk Personal[11]
Kekuatan
|
Kelemahan
|
Menekankan ppada proses kognitif sebagai aspek sentral dari
personalitas.
|
Tidak memicu riset yang memperluas teori.
|
Menyajikan model personalitas yang memberikan hukum dan fungsi
personalitas umum dan keunikan sistem konstruk individual.
|
Hanya memberi sedikit konstribusi untuk pemahaman kita tentang
beberapa aspek signifikan dari kepribadian (pertumbuhan dan perkembangan,
emosi).
|
Mencakup teknik penilaian personalitas dan riset (tes Rep).
|
Belum terkait dengan riset dan teori umum di bidang kognitif.
|
V.
PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami sampikan. Pemakalah menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah yang telah pemakalah buat ini masih ada kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu
pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk mencapai kesempurnaan dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
pelajaran kepada kita semua. Amin...
[1] A. K. Anwar, Psikologi
Kepribadian: Teori dan Penelitian, Edisi Sembilan, (Jakarta: Kencana,
2010), hal. 397.
[3] Samsu
Yusuf dan Achmad Juntika Nurihsan, TEORI
KEPRIBADIAN, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2007), hal. 168.
[5] Op.cit,
hal. 401.
[6] Materi 11-TeoriGAKelly.pdf,
hal. 3.
[8]Yusuf , Ibid,
hal. 171.
[9] Materi 11-TeoriGAKelly.pdf,
hal. 6.
[10]Yusuf, Op.cit, hal. 176.
[11] Anwar, Op.cit,
hal. 428.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar