Kamis, 16 Januari 2014

George A. Kelly

TEORI KEPRIBADIAN KOGNITIF: TEORI KEPRIBADIAN KONSTRUK PERSONAL GEORGE A. KELLY

I.         PENDAHULUAN
Banyak macam dari teori-teori kepribadian yang telah dikemukakan berbagai tokoh. Salah satunya adalah teori kognitif yang dikembangkan oleh George A. Kelly dimana hal ini membahas tiga teori yang pada dasarnya dikembangakan dengan tidak melakukan kontak dengan klien dalam terapi. Berbeda dengan teori Freud dan Rogers, George A. Kelly bermaksud memahami individu secara utuh yaitu dengan menekankan pada cara-cara dalam mengkonstruksi yaitu mempersepsi, menafsirkan, mengontrol, dan meramalkan peristiwa di sekitar dunia  mereka.
Kelly menggunakan kata konstruk untuk merujuk kepada ide atau kategori yang digunakan orang untuk menginterpretasi dunia mereka.[1] Akan tetapi, Kelly mengeksplorasi proses kognitif tertentu yang menjadi alat individu untuk mengategorikan orang atau benda dan mengkosntruk makna dari peristiwa harian setiap individu secara mendetail. Orang-orang mengaplikasikan konstruk mereka terhadap interpretasi peristiwa sehari-hari melalui prosedur mental yang umumnya disebut “proses kognitif”. Kelly meyakini bahwa tidak ada kebenaran yang objektif dan kebenaran yang mutlak absolut. Fenomena yang terjadi hanya berarti manakala dihubungkan dengan cara individu mengkonstruksi fenomena yang ada.

II.      RUMUSAN MASALAH
A.      Bagaimana pandangan Kelly terhadap Manusia?
B.       Bagaimana  pandangan Kelly mengenai kepribadian dan individu?
C.       Seperti apakaha teori kepribadian George A. Kelly?
D.      Bagaimana pandangan Kelly mengenai pertumbuhan dan perkembangan?
E.       Bagaimana pengaplikasian teori kepribadian Kelly aplikasi klinis?
F.        Seperti apakah keunggulan dan kelemahan teori kontruk personal?




III.   PEMBAHASAN
A.      Pandangan Kelly Tentang Manusia
a.       Manusia adalah scientist yang mencoba untuk memprediksi dan mengontrol fenomena/tingkah laku.  Konsekuensi dari pandangan ini adalah sebagai berikut:
-          Manusia itu pada dasarnya berorientasi ke masa depan.
-          Manusia memiliki kemapuan untuk mempresentasikan atau mengkonsep lingkungan daripada hanya meresponnya.
-          Manusia dapat mengembangkan rumusan-rumusan alternatif teoritis tentang fenomena, menafsirkan dan mengkonstruksikan lingkungannya.
-          Kehidupan merupakan representasi atau konstrusi dari kenyataan; dan kualitas hidup manusia ditunjukkan manusia untuk menciptakan dan menciptakan kembali dirinya sendiri.[2]
b.      Manusia itu bebas (free) tetapi juga terkurung (determined). Sistem konstruk individu dilengkapi dengan kebebasan untuk mengambil keputusan (freeom of decision) dan keterbatasan bertindak (ilmtasion of action) sebab dia tidak membuat pilihan di luar alternatif-alternatif yang telah ditetapkan.[3]

B.       Pandangan Kelly Terhadap Ilmu Kepribadian dan Individu
1.         Pandangan Kelly Terhadap Ilmu Kepribadian
Struktur kepribadian manusia adalah sistem konstruknya.[4] Kelly mendasarkan teori kepribadiannya pada pandangan tentang ilmu pengetahuan dan karakteristik penyelidikan ilmiah yang emplisit. Konsepsinya berimplikasi bahwa semua teori dapat dievaluasi sebagai benar atau salah. Gagasan menilai teori berdasarkan kegunaannya dalam membuat prediksi memiliki implikasi signifikan. Tiap teori yang berbeda memiliki kegunaan yang berbeda. Kelly menyebut ide construktive alternativism yaitu kontruk ilmiah alternatif yang dapat memberikan pandangan yang berguna  tentang dunia.
Dalam pandangan Kelly, upaya sains kepribadian tidak berkaitan dengan pengungkapan kebenaran atau sebagaimana yang diisyaratkan oleh Freud. Sains kepribadian merupakan upaya untuk memperbanyak sistem konstruk ilmiah yang berguna dalam memprediksikan peristiwa.
kellysmetaphor
Pandangan Kelly yang berlawanan dengan kebenaran dan dogma, memungkinkan seseorang membangun “suasana hati invitasional” dimana  seseorang bebas untuk mengundang sebanyak mungkin interpretasi fenomena alternatif dan memberikan perhatian kepada proposisi yang awalnya terlihat absurd.  Menurut Kelly, suasana hati invitasional inilah yang memungkinkan kebebasan mengembangkan hipotesis kreatif. Kelly memandang teori sebagai ekspresi temporer apa yang telah diobservasi dan apa yang  telah diperkirakan.
Pandangan Kelly terhadap sains tidaklah unik, tetapi kejelasan dan titik penekanannya adalah penting. Selain menyoroti utilitas teori, Kelly juga memppertanyakan asumsi tradisional, diantaranya adalah soal penekanan pada pengukuran. Kemudian pandangan Kellly tentang sains lainnya adalah bahwa sains menyediakan ruang bagi metode klinis, yang merupakan lawan dari metode eksperimental murni. Dia menganggap metode klinis berguna karena berbicara dalam bahasa hipotesis, melahirkan variabel-variabel baru, dan karena metode tersebut fokus pada pertanyaan penting. Dia  percaya bahwa teori ilmiah yang baik seharusnya mendorong penemuan pendekatan baru untuk solusi masalah manusia dan masyarakat.[5] Komponen dari pandangan Kelly tentang Sains[6]:
1.        Tidak ada realitas objektif dan tidak ada “fakta”. Teori yang berbeda memiliki konstruksi fenomena yang berbeda. Teori-teori ini juga memiliki rentang kegunaan yang berbeda dan focus manfaat yang berbeda.
2.        Teori-teori seharusnya memicu riset. Akan tetapi, penekanan ekstreem pada pengukuran dapat membatasi dan menimbulkan pandangan konsep sebagai “sesuatu”. Bukan pada representasi.
3.        Metode klinis itu berguna karena menghasilkan ide baru dan focus pada persolan penting.
4.        Teori kepribadian yang baik harus bias membantu kita untuk memecahkan masalah manusia dan masyarakat.
5.        Teori didesain untuk dimodifikasi dan ditinggalkan.

2.         Pandangan Kelly Terhadap Individu
Pandangan Kelly tentang sains secara detail amat berhubungan dengan pandangan individu. Pandangan Kelly terhadap masalah ilmu yang ada mendasari metafora yang merupakan jantung pandangannya terhadap individu. Metefora tersebut adalah “orang sebagai ilmuwan”. Bagi Kelly, ciri utama kehidupan sehari-hari antara lain adalah upaya kita mengembangkan ide yang memungkinkan kita untuk memprediksi peristiwa penting dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kelly, dalam membuat prediksi kita bekerja seperti seorang imuwan kita mengembangkan teori, kita menguji hipotesis, dan kita menimbang bukti.
Pandangan orang sebagai ilmuwan memiliki dua konsekuensi lebih jauh. Pertama, pandangan tersebut menyoroti fakta bahwa orang pada dasarnya berorientasi pada masa depan. Kedua, manusia memiliki kemampuan untuk berpikir secara konstruktif tentang lingkungan untuk memikirkan ulang cara yang mereka biasa lakukan untuk menginterpretasikan dunia. Individu dapat mengembangkan teoritis alternatif, dapat mencoba konstruk yang berbeda, dan ketika melakukan hal tersebut, mereka dapat merancang strategi baru untuk mengatasi tantangan dan konflik dalam kehidupan.[7] Bagi Kelly, orang tidak merespon lingkungan secara pasif, mereka aktif memikirkannya. Tidak seperti teori behavioris Skinner, bahwa orang hanya merespons lingkungan. Bukan hanya itu, individu secara aktif memikirkan proses berpikir mereka sendiri. Kemampuan berpikir ini yang menjadikan manusia bebas sekaligus terbatas.

C.       Teori Kepribadian George A. Kelly
1.         Struktur Kepribadian
Variabel struktural kunci dalam teori kepribadian Kelly adalah “konstruk personal”. Konstruk adalah konsep yang digunkan untuk menginterpretasikan atau menterjemahkan dunia/lingkungan. Konstruk merupakan konsep yang digunakan individu dalam menafsirkan, mengategorisasikan, dan mempetakan tingkah laku. Upaya mengkonstruksikan persamaan dan perbedaan sesuatu membimbing ke arah pembentukan suatu konstruk. Suatu konstruk kehidupan ini akan kacau.
Kelly memandang bahwa semua konstruk itu dikotomus, masing-masing mempunyai persamaan dan perbedaan. Dalam mengkonstruk peristiwa dapat digunakan konstruk dari segi kualitas dan kuantitasnya. Kelly mengukuhkan bahwa konstruk itu  tersusun dari dua kutub atau kombinasi; persamaan-perbedaan. Dengan kata lain, bahwa kita tidak dapat memahami hakikat konstruk seseorang, apabila kita hanya menggunakan kutub persamaan atau perbedaan saja. Konstruk-konstruk itu dapat dikategorikan ke dalam cara yang bervariasi, yaitu:
a.       Core (inti), konstruk dasar dari fungsi individu.
b.      Peripheral (pinggir, luar), konstruk yang dapat diubah tanpa modifikasi mendasar, serius dari konstruk inti.
c.       Permeable (dapat ditembus), konstruk yang terbuka, dapat menerima elemen-elemen yang baru.
d.      Impermeable (tak tertembus/tertutup), konstruk yang menolak elemen-elemen baru.
e.       Tight (rapat/erat), konstruk yang tidak dapat mengbauh-ubah prediksi.
f.       Loose (longgar), konstruk dimana individu mengharapkan suatu hal dalam satu waktu dan hal yang berbeda dalam kondisi yang sama.
g.      VerbaI, konstruk yang mempunyai simbol kata yang konsisten.
h.      Preverbal, konstruk dimana individu belum mempunyai simbol kata yang konsisten, konstruk ini dialami/dipelajari individu sebelum perkembangan masa bayi/masa kanak-kanak awal.
i.        Submeged (tenggelam), konstruk ini bisa jadi tidak diverbalisasikan dan individu mungkin tidak akan dapat melaporkan semua elemen yang ada pada dalam konstruk tesebut.

Konstruk oleh individu untuk menafsirkan dan mengantisipasi peristiwa-peristiwa yang terorganisasi sebagai bagian dari sistem. Sedang konstruk-konstruk dalam sistem disorganisasi dalam kelompok untuk meminimalkan ketidak cocokan dan ketidak ajegan. Sistem konstruk juga diorganisir dalam kerangka herarki, yaitu konstruk subordinate ini berisi konstruk yang lebih sempit dan spesifik, termasuk konstruk bimbingan dan konseling karir lain yang berbeda dalam konteksnya.
Teori konstruk menekankan keterkaitan antara bagian-bagian fungsi individu, yaitu adanya penafsiran tingkah laku. Menurut teori konstruk Kelly, kepribadian individu terdiri dari konstruk sistem. Seseorang menggunakan konstruk untuk menginterpretasikan dunia dan mengantisipasi peristiwa. Sehubungan dengan hal tersebut, apabila ingin mengetahui pribadi seseorang, maka perlu diketahui bagaimana dia mengkonstruk dunianya.[8]
Upaya awal untuk melihat aspek struktural sistem konstruk adalah studi cognitif complexity (kompleksitas kognitif). Sistem kompleks secara kognitif mengandung banyak konstruk dan bisa didiferensiasikan. Individu yang kompleks secara kognitif memandang orang dengan cara yang beragam, sedang individu yang sederhana secara kognitif memandang orang dengan cara yang tidak bergam, bahkan sampai pada tingkatan tidak hanya menggunnakan satu konstruk dalam membaca orang lain.
Bieri (1955), menerjemahkan kompleksitas/simplisitas kognitif sebagai dimensi kepribadian, mendefinisikan sebagai pemrosesan informasi yang ada, yaitu kompleksitas kognitif bisa didefinisikan sebagai kemampuan menerjemahkan perilaku sosial sebagai multidimensional.
Tes Role Construct Repertory (Rep)
Kelly mengembangkan teknik penilaiannya sendiri – Role Construct Repertoy Test (disingkat Tes Rep). Sebagai teknik penilaian, Tes Rep mungkin lebih berhubungan dengan teori kepribadian dibandingkan tes kepribadian komprehensif lain. Tes Rep ini digunakan untuk mempelajari sampai sejauh mana seseorang dapat digambarkan sebagai kompleks secara kognitif, mengindikasikan sampai sejauh mana seseorang dapat memandang dunia dalam kerangka yang terdiferensiasi. Tes
Rep terdiri dari dua prosedur :
a. Pengembangan daftar actual person (individu yang sebenarnya) yang didasarkan kepada Role Title List.
b. Pengembangan konstruk yang didasarkan kepada perbandingan tritunggal person. Pada prosedur pertama, subjek diberikan Role Title List atau daftar peran (gambaran) yang dipercaya sebagai hal penting bagi semua orang.[9]

2.         Proses Dinamika Kepribadian
Dalam proses memandang tingkah laku manusia, Kelly tidak mendasarkan pada teori tradisional tentang motivasi. Dalam hal ini Kelly merumuskan suatu postulat/asumsi, bahwa “proses seseorang itu secara psikologi dijembatani oleh cara dia mengantisipasi peristiwa”. Postulat tersebut mengimplikasikan bahwa:
-       individu menyusun/mencari prediksi,
-       Individu mengantisipasi peristiwa,
-       Individu menggapai masa depan melalui jendela masa kini.
Oleh karena itu, pada intinya individu membuat prediksi dan mempertimbangkan perubahan yang lebih jauh dalam sistem sistem konstruk karena mereka mendasarkan perubahan mengarah pada prediksi yang akurat atau tidak.
Pembahasan proses ini akan lebih kompleks dengan diperkenalkannya konsep annxienty dan threat. Kelly mengartikan konsep-konsep itu sebagai berikut:
a.       Axienty (cemas) adalah suatu pengenalan bahwa peristiwa-peristiwa yang dikonfrontasiakan kepada individu terletak di luar daerah sistem konstruknya. Seseorang akan cemas ketika dalam kondisi tanpa konstruk, ketika seseorang kehilangan penguasaan struktural atas sebuah peristiwa dan ketika seseorang sistem konstruknya jatuh.
b.      Threat (ancaman) merupakan kesadaran akan ancaman terjadinya perubahan struktur konstruk dirinya. Individu merasa ancaman ketika mereka menyadari bahwa sistem konstruk mereka akan terrpengaruhi secara dramatis oleh apa yang baru saja ditemukan.  Kondisi ini merupakan batasan antara kebingungan dan kepastian, antara kecemasan dan kebosanan.
Apa yang terjadi konsep kecemasan, ketakutan, dan ancaman menjadi signifikan karena konsep itu mengisyaratkan dimensi baru pada pandangan Kelly terhadap fungsi manusia. Akan tetapi, kecemasan dan ancaman, individu kemungkinan akan lebih memilih sistem yang terbatas ketimbang memperluas sistem mereka yang bisa menimbulkan resiko pada sistem konstruknya.

D.      Pandangan Kelly Mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan
Kelly berpenndapat bahwa perkembangan itu ditekankan pada konstruk preverbal pada infacy dan penafsiran budaya yang terlihat dalam proses harapan yang dipelajari. Komentar Kelly yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan terbatas pada penekanan perkembangan konstruk praverbal pada bayi dan interpretasi kultur yang terlibat proses ekspektasi yang dipelajari.
Riset perkembangan yang diasosiasikan dengan teori konstruk personal pada umumnya menekankan dua jenis perubahan. Pertama, penelitian tentang peningkatan dalam kompleksitas sistem konstruk yang diasosiasikan dengan usia. Kedua, penelitian tentang perubahan kualitatif pada karakteristik alamiah konstruk yang dibentuk dan dalam kemampuan anak untuk menjadi lebih empatik atau sadar terhadap sistem konstruk orang lain. Dalam kerangka kompleksitas sistem konstruk, terdapat bukti bahwa ketika annak berkembang mereka meningkat jumlah konstruk mereka, membuat diferensiasi yang lebih tajam, dan menunjukkan organisasi atau intregasi yang lebih herarkis.

E.       Teori Kepribadian Kelly Aplikasi Klinis
Psikopatologi
Menurut Kelly, psikopatologi merupakan gangguan respons terhadap kecemasan. Psikopatologi meliputi konsep-konsep aggression, hostility, guilt, yaitu:
1.         Aggression (agresi), agresi itu melibatkan elaborasi aktif bidang persepsi seseorang.  Agresi memiliki dua kutub, yaitu kutub inisiatif (penuh daya) dan kutub yang kaku (inertia).
2.         Hostility (permusuhan) melibatkan usaha yang berkesinambungan untuk memaksa bukti-bukti yang valid dari yang lain. Holistility digunakan untuk melindungi sistem konstruk tempat individu mencoba untuk membuat orang lain berbuat dengan cara yang sesuai dengan harapannya (bertindak).[10]
3.         Gulty (rasa bersalah) diartikan sebagai kesadaran mengusir pribadi dari struktur inti. Guilty merupakan pembuangan psikologis (pengasingan psikis) dari struktur inti not morally wrong.

Bagi Kelly, psikopatologi didefinisikan dalam kerangka fungsi sistem konstruk yang terganggu. Senada dengan hal tersebut, perilaku abnormal mengandung upaya mempertahankan sistem konstruk lama meskipun prediksi tidak benar atau ketidakvalidan terus berulang. Selainitu juga, Kelly mendefinisikan psipatologi sebagi gangguan dalam menggunakan sistem konstruk terhadap peristiwa-peristiwa. Gangguan dapat diartikan sebagai konstruk pribadi yang digunakan secara berulang-ulang karena perasaan dendam/benci yang tidak valid. Sedang gangguan psikologis adalah gangguan yang melibatkan anxienti dan usaha individu yang diulang untuk membangun kembali perasaan, sehingga mampu mengantisipasi peristiwa-peristiwa.
Psikopatologi itu merupakan respon yang tidak sehat terhadap anxienty. Bentuk-bentuk respon itu adalah sebagai berikut:
-            Construktion (menegangkan), yaitu cenderung ditemukan pada orang yang mengalami depresi, orang yang sangat terbatas interesnya, yang sangat sempit atensinya terhadap hal-hal yang lebih kecil, juga yang sempit persepsinya untuk mengurangi ketidak kecocokan terhadap hal-hal yang berlawanan.
-            Dilation (memuai/meperlebar), yaitu yang memperlebar persepsinya. Sering ditemukan pada perilaku orang yang mengalami manic (kegemaran berlebih-lebihan). 
-            Exessively Impermeable, yaitu orang yang kaku, sempit cara berpikirnya atau menutup diri, menolak rangsang dari orang lain, dan bersifat komplusif.

Oleh karena itu, yang mendasar bagi pandangan psikopatologi Kelly adalah upaya orang untuk menghindari kecemasan (pengalaman di mana sistem konstruk seseorang tidak dapat diterapkan kepada peristiwa) dan untuk menghindari ancaman (kesadaran akan perubahan komprehensif segara dalam sistem konstruk).

Perubahan positif yang dibahas oleh Kelly dalam kerangka perkembangan sistem konstruk yang lebih baik. Karena gangguan disebabkan pengguanaan terusmenerus sistem konstruk yang invalid, maka psikoterapi dianggap sebagai proses membantu klien meningkatkan prediksi mereka.
Kelly mengembangkan teknik untuk mengembangkan sistem konstruk yang disebut fixe role therapy atau terapi peran tetap berasumsi bahwa secara psikologis individu adalah apa yang mereka representasikan dari diri mereka dan individu adalah apa-apa yang mereka lakukan. Fixe role therapy mendorong klien untuk mempresentasikan diri mereka dengan cara yang baru, berperilaku dengan cara yang baru, menerjemahkan diri dengan cara baru, dan dengan demikian menajdi sosok yang baru.

F.        Keunggulan dan Kelemahan Teori Kontruk Personal
Teori konstruk personal memiliki keunggulan dan kelemahan, diantaranya:
Ø  Dari segi positif:
1.         Teori tersebut memberikan konstribusi besar dengan memunculkan nilai penting sistem kognisi dan konstruk kepribadian .
2.         Merupakan pendekatan kepribadian yang berupa menangkap keunikan individu dan lawfullness orang secara umum.
3.         Teori tersebut mengembangkan teknik penilaian baru, menarik, dan elevan secara teori, yaitu tes Rep.

Ø  Dari segi negatif:
1.      Teori tersebut mengabaikan beberpa bidang penting seperti emosi dan motivasi.
2.      Terlepas dari pandangan Kelly bahwa teori hadir untuk direvormulasikan dan ditolak, tidak seorang pun yang telah menformulasikan perkembangan teoritis baru dalam teori konstruk personal sejak 1955.
3.      Teori tersebut masih berada di luar riset utama berkaitan dengan psikologi kognitif kepribadian. Banyak pendekatan yang mengakui konstribusi Kelly tetapi yang melakukan penelitian melalui jalur independen.

IV.   KESIMPULAN
 Teori personal konstruk Kelly menekankan cara orang menerjemahkan peristiwa tentang dunia/lingkungan yang berkaitan dengan sistem konstruk. Kelly juga mendasarkan teori kepribadiannya pada pandangan tentang ilmu pengetahuan dan karakteristik penyelidikan ilmiah yang emplisit. Kemudian yang mendasar bagi pandangan psikopatologi Kelly adalah upaya orang untuk menghindari kecemasan (pengalaman di mana sistem konstruk seseorang tidak dapat diterapkan kepada peristiwa) dan untuk menghindari ancaman (kesadaran akan perubahan komprehensif segara dalam sistem konstruk).
Kelly mengembangkan Role Construc Rep Ertory Test unttuk  menilai konten dan struktur sistem konstruk seseorang. Riset terhadap teori konstruk personal pada dasarnya difokuskan kepada tes Rep. Sedang psikoterapi merupakan proses mengkonstruksi ulang dari sitem konstruk. Selain tes Rep, Kelly juga mengembangkan teknik untuk mengembangkan sistem konstruk yang disebut fixe role therapy atau terapi peran tetap berasumsi bahwa secara psikologis individu adalah apa yang mereka representasikan dari diri mereka dan individu adalah apa-apa yang mereka lakukan.
Tabel ringkasan kelebihan dan kekurangan Teori Konstruk Personal[11]

Kekuatan
Kelemahan
Menekankan ppada proses kognitif sebagai aspek sentral dari personalitas.
Tidak memicu riset yang memperluas teori.
Menyajikan model personalitas yang memberikan hukum dan fungsi personalitas umum dan keunikan sistem konstruk individual.
Hanya memberi sedikit konstribusi untuk pemahaman kita tentang beberapa aspek signifikan dari kepribadian (pertumbuhan dan perkembangan, emosi).
Mencakup teknik penilaian personalitas dan riset (tes Rep).
Belum terkait dengan riset dan teori umum di bidang kognitif.


V.      PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami sampikan. Pemakalah menyadari bahwa dalam penyusunan makalah yang telah pemakalah buat ini masih ada kesalahan dan kekurangan. Untuk itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk mencapai kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pelajaran kepada kita semua. Amin...



[1] A. K. Anwar, Psikologi Kepribadian: Teori dan Penelitian, Edisi Sembilan, (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 397.
[2] http://chanatha.wordpress.com/2009/09/28/george-kelly/
[3] Samsu Yusuf  dan Achmad Juntika Nurihsan, TEORI KEPRIBADIAN, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2007), hal. 168.
[4]Ibid, hal. 169.
[5] Op.cit, hal. 401.
[6] Materi 11-TeoriGAKelly.pdf, hal. 3.
[7]Ibid, hal. 402.  
[8]Yusuf , Ibid, hal. 171.
[9] Materi 11-TeoriGAKelly.pdf, hal. 6.
[10]Yusuf,  Op.cit, hal. 176.
[11] Anwar, Op.cit, hal. 428.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar