1. AYAT KURSI SEBAGAI METODE PENGOBATAN
KANKER (Berdasakan Tafsir al-Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 255)
2.
3.
PENDAHULUAN
Setiap manusia pasti mendambakan kebaikan dalam hidupnya, baik secara
fisik maupun mental, di dunia maupun di akhirat. Dalam sebuah hadits Rasulullah
menjelaskan bahwa tidak ada nikmat yang lebih baik setelah keyakinan yang benar
kecuali nikmat sehat. Karena itu beliau menganjurkan para sahabatnya untuk
memperbanyak salah satu do’a yang terbaik, supaya senantiasa diberikan ampunan
dan keselamatan dari segala macam bahaya termasuk penyakit, baik fisik maupun
mental.[1]
Kesehatan adalah harta yang sangat bernilai. Bila kesehatan prima
produktivitas seseorang akan meningkat sehingga dapat memberikan manfaat banyak
bagi dirinya maupun orang lain. Dengan kata lain kualitas hidup seseorang atau
suatu masyarakat akan meningkat bila kesehatan terpelihara dengan baik. Sebagai
suatu karunia yang sangat bernilai sudah sepantasnya manusia mensyukurinya
dengan memelihara sesuai dengan ketentuan Allah.
Salah satu contoh penyakit fisik yang sudah tidak
asing lagi bagi kita, yaitu kanker. kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang
ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang
menimbulkan kemampuan sel untuk: 1) tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel
melebihi batas normal), 2) menyerang jaringan biologis di dekatnya, 3) bermigrasi ke jaringan tubuh yang
lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis. Tidak
jarang dokter memberikan pengobatan baik dalam bentuk operasi, kemoterapi,
maupun radiasi, akan tetapi tak urung juga tidak begitu besar proses
penyembuhannya.
Pasien yang
sakit memerlukan bantuan dorongan mental. Hal ini adalah sisi kebutuhan lain
yang tidak boleh diabaikan. Dalam ilmu psikoterapi dikenal teknik interversi
terhadap pasien. Intervensi adalah segala teknik dan cara pendekatan terhadap
pasien untuk membantu penyembuhan pasien. Do’a merupakan salah satu uasaha yang
bersifat non fisik yang dapat mempengaruhi dua hal sekaligus, yaitu fisik dan
kejiwaan manusia.[2] Al-Qur’an merupakan kitabullah yang amat sangat
bernilai dan banyak manfaat yang dapat kita peroleh, salah satunya sebaia obat.
Akan tetapi al-Qur’an bukanlah buku kesehatan, tetapi tidaklah sulit menemukan
petunjuk tentang kesehatan, sebab bagi seorang Muslim al-Qur’an adalah tuntunan
dan acuan dalam menjalani kehidupan.[3]
Sejumlah hadits Rasul menjelaskan bahwa al-Qur’an dapat menjadi bacaan yang
menyembuhkan bagi sejumlah penyakit fisik salah satunya ayat kursiy. Karena
berdasarkan penelitian, ayat-ayat al-Qur’an dapat membunuh sel-sel jahat dan
virus dalam tubuh dan menggatikan sel-sel baik, salah satunya sel kanker. Untuk
mengetahui hal tersebut, akan penulis paparkan dalam penjelasan selanjutnya.
4.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Apakah
penyakit kanker itu?
B.
Bagaimana
ayat kursiy mengobat kanker?
5.
URAIAN
AYAT DAN TAFSIR
a.
Ayat
dan terjemahan
ª!$# Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd ÓyÕø9$# ãPqs)ø9$# 4 w ¼çnäè{ù's? ×puZÅ wur ×PöqtR 4 ¼çm©9 $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# 3 `tB #s Ï%©!$# ßìxÿô±o ÿ¼çnyYÏã wÎ) ¾ÏmÏRøÎ*Î/ 4 ãNn=÷èt $tB ú÷üt/ óOÎgÏ÷r& $tBur öNßgxÿù=yz ( wur tbqäÜÅsã &äóÓy´Î/ ô`ÏiB ÿ¾ÏmÏJù=Ïã wÎ) $yJÎ/ uä!$x© 4 yìÅur çmÅöä. ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur ( wur ¼çnßqä«t $uKßgÝàøÿÏm 4 uqèdur Í?yèø9$# ÞOÏàyèø9$# ÇËÎÎÈ
Artinya:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa
izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.”
b.
Tafsir
Mufrodat
ÓyÕø9$# :
adalah
yang mempunyai kehidupan, dan hidup itu adalah perasaan, insting, gerak, dan
tubuh.
Pqs)ø9$# :
yang
mempunyai makhluk-Nya. Allah
lah yang mengatur saat ajal, perbuatan, dan rejeki makhluk.
näè{ù'
: dikalahkan dan dikuasai.
×puZÅال : kantuk. Artinya, perasaan yang
mendahului seseorang sebelum tidur.
An-Naumu:
kebiasaan yang menimpa makhluk hidup. Inderanya terhenti tidak bekerja apabila
terserang kantuk.
Al-Kursiy : pengetahuan Allah.
Adahu : mudlari’nya ya’duhu: apabila terasa berat, atau terkena musyaqat dalam mengemban tugas tersebut.
Al-‘Aliyu : yang Maha luhur dari segala hal yang
menyerupai Allah atau menyamai-Nya.
Al-Adzim : Yang Maha Besar, tidak ada yang lebih
Agung dibanding-Nya.
c.
Pengertian
Secara Ijmal
Allah memerintahkan kita sebelum ayat ini agar
mengeluarkan infak di jalan Allah
sebelum datang suatu hari ketika tidak ada gunanya lagi pertolongan atau
syafa’at orang lain, di samping tidak ada artinya lagi tebusan untuk diri mereka
yang berlaku maksiat, dan sedekah yang dikeluarkan orang-orang kaya tidak ada
manfaatnya lagi, termasuk harta yang dikeluarkan oleh orang-orang yang
berpangkat, tidak seperti mereka yang masih hidup di dunia yang hal itu bisa
berarti, ada manfaatnya, dan bisa untuk menyelesaikan hal-hal yang teramat
penting.
Dalam ayat ini kajian yang dikemukakan beralih dari
masalah tersebut kepada permasalahan pokok-pokok agama, seperti tauhid dan
mensucikan Allah, sehingga hamba dapat merasakan keagungan kekuasaan-Nya. Juga
mentaati perintah dan tunduk kepada hukum-hukum-Nya, wajib menjaga
batasan-batasan-Nya, mengeluarkan infak di jalan Allah, dan tiak meyakini
adanya syafa’at atau tebusan dengan harta atau anak (di hari kiamat nanti).[4]
d.
Penjelasan
ª!$# Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd ÓyÕø9$# ãPqs)ø9$# 4
Tuhan Yang Haq dan wajib disembah, hanyalah Allah Yang Mahaesa. Allah
adalah tempat berlindung, yang mempunyai kerajaan dunia dan langit, Maha Hidup,
tidak pernah mati; Pengaturan hamba-hamba-Nya; pemelihara, pengasuh dan pemberi
rizki.
Perbedaan
antara mengantuk dan tidur
4 w ¼çnäè{ù's? ×puZÅ wur ×PöqtR 4
Allah tidak tidur dan tidak terserang
kantuk. Apabila Allah memiliki sifat seperti itu, berarti Allah selalu ada
mengatur hamba-hamba-Nya disegala waktu, baik siang maupun malam. Ayat ini mengukuhkan
ayat sebelumnya, ayau menetapkan sifat hidup bagi Allah dalam bentuk yang
paling sempurna. Sebab orang yang terkena kantuk dan tidur, berarti mengndung
banyak kelemahan yang berarti fungsi mengatur diri sendiri, lebih-lebih orang
lain akan sangat tampak lemah.[5]
4 ¼çm©9 $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# 3
Setiap yang ada di alngit dan bumi, bernyawa ataupun
tidak, semuanya adalah milik dan hamba Allah. Semuanya tunduk terhadap
kekuasaan-Nya, dan Allah-lah yang mengatur segala urusan mereka, termasuk yang
memelihara keadaan mereka. Pengertian
ayat ini adalah, pengukuhan untuk kedua kalinya terhadap ayat pertama yang
mengandung arti keberadaan Allah, sekaligus merupakan hujjah atas kesendirian
Allah, sebab Allah lah yang menciptakan langit dan bumi serta isisnya.
`tB #s Ï%©!$# ßìxÿô±o ÿ¼çnyYÏã wÎ) ¾ÏmÏRøÎ*Î/ 4
Siapakah diantar hamba-hamba Allah yang mampu
merubah ketetapan Allah (sunnatullah) dan kebijaksanaan-Nya,
undang-undang Allah, seperti disiksanya orang-orang yang meyakini kebatilan dan
orang-orang yang bermoral rendahan, yang menimbulkan berbagai kerusakan di muka
bumi dan menyimpang dari agama Islam yang benar. Semua itu takka bisa dilakukan
kecuali mendapat ijin Allah. Allah berfirman dalam surat Hud ayat 105: “dikala
datang hari itu, tidak ada seorang pun yang bicara, melainkan dengan ijjin-Nya.”
Artinya
ayat ini merupakan kiasan yang menunjukkan bahwa Allah itu Esa, dalam memiliki dan
menguasai hari tersebut. Pada hari tersebut (kiamat) tidak ada seorang pun yang berani memberi
pertolongan atau angkat bicara tanpa ijin dari Allh. Sedang ijin Allah itu
tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui. Jadi jelas, bahwa masalah ini akan
memutuskan harapan orang-orang yang akan memberi pertolongan kepada orang lain
dan kepada mereka yang mendambakan syafa’at,yang pada hakikatnya kata-kata
syafa’at (dalam masalah ini) adalah datang dari kaum Musyrik dan ahlul kitab.
ãNn=÷èt $tB ú÷üt/ óOÎgÏ÷r& $tBur öNßgxÿù=yz (
allah Maha Mengetahui kejadian di dunia yang telah
mereka tinggalkan, dan Maha Mengetahui kejadian-kejadian di akhirat yang sedang
mereka nantikan.
Ayat ini juga mengutkan tentang tiadanya syafa’at.
Sebab Allah Maha Mengetahui setiap hal yang dilakukan setiap hamba-hamba-Nya,
baik yang sedang mereka lakukan atau apa yang akan terjadi pada mereka. Jadi
pengertian syafa’at sebagaimana kita kenal atau suatu hal yang mustahil akan
dilakukan Allah. Sebab, tidak akan terjadi melainkan terlebih dahulu ada
permintaan dari pemberi syafa’at yang memberitahukan kepada Yang dimintai
syafa’at, mengenai orang-orang yang akan diberi syafa’at itu.
Mengenai hadits-hadits yang meriwayatkan mengenai
syafa’at, ditafsirkan sebagai do’a (permohonan), dan Allah akan mengabulkan
do’a tersebut setelah diucapkannya, tetapi berdasarkan pengetahuan Allah yang
bersifat ‘azali
yang telah memutuskan bahwa Allah akan mengabulkan
do’a tersebut. Orang yang memberi syafa’at, sama sekali tidak bisa merubah
pengetahuan Allah, dan tidak bisa mempengaruhi iradah Allah. Dengan demikian
tanpak jelas keagungan dan kemurahan Allah di mata para hamba-Nya, karena Allah
akan mengabulkan permintaan setelah sang hamba berdo’a kepada-Nya. Begitulah
pendapat Ibn Taimiyah.[6]
Nabi SAW bersabda:
انَّ الله تعا لى ختم سورة البقرةِ بٲيتينِ
اعطا نيهما كنزه الذي تحت العرشِ : فتعلموهما وعلِّموهنّ نسأكم وابنٲكم فانّهما
صلاةٌ وقرٲةٌ ودعٲٌ
Artinya: “Sesungguhnya Allah swt. mengakhiri
surat Al-Baqarah dengan dua buah ayat yang diambilkan dari simpanan di bawah
singgasana (Arsy)-Nya. Pelajarilah kedua ayat ini dan ajarkanlah keduanya
kepada para istri dan anak-anak kalian karena sesungguhnya kedua ayat ini
adalah shalat, bacaan, dan do’a.” (HR. Al- Hakim dari Abu Dzar).[7]
wur tbqäÜÅsã &äóÓy´Î/ ô`ÏiB ÿ¾ÏmÏJù=Ïã wÎ) $yJÎ/ uä!$x© 4
Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang Allah
ketahui, kecuali apabila Allah menghendaki hal tersebut. Masalah syafa’at
adalah tergantung ijin Allah, dan ijin Allah itu tidak akan diketahui melalui
hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an.
yìÅur çmÅöä. ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur (
Pada dasarnya pengetahuan Allah itu meliputi segala yang dicapai oleh
hamba-hamba-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini: “...Allah
mengetahui apa-apa di hadapan merekadan di belakang mereka...” (Al-Baqarah:
255).
Kita percaya bahwa kursiy tersebut besarnya sama dengan bumi dan langit,
tetapi kita tidak perlu mengadakan penyelidikan tentang hakikatnya. Dalam hal
ini kita tidak bisa menerima pendapat tanpa berdasarkan nash dari Nabi saw.
wur ¼çnßqä«t $uKßgÝàøÿÏm 4
dalam
memelihara bumi dan langit, Allah sedikitpun tidak merasakan berat atau
masyqat. Dalam ayat ini, tidak disebutkan mengenai isi bumi dan langit, tetapi
pada hakikatya sudah termasuk dalam ayat ini. Sebab, dengan memelihara keduanya
berarti apa saja yang terkandung di dalamnya termasuk dalam pemeliharaan Allah.
uqèdur Í?yèø9$# ÞOÏàyèø9$#
Allah
swt. Maha Luhur dari segala apa yang menyamai dan menyerupai-Nya. Allah Maha
Besar dari segala dari yang selain-Nya. Kebesaran kekuasaan Allah adalah suci,
tidak memerlukan siapa saja memerintahkan tentang makhluk-Nya. Maha Suci Allah
tiada sesuatu yang bisa mendesak-Nya agar Allah merubah pendirian-nya dalam
membalas semua amal perbuatan hamba-hamba-Nya.
Dalam
kitab Tafsir Al-Misbah dijelaskan, bahwa ayat kursiy adalah ayat yang
paling agung diantara seluruh ayat-ayat al-Qur’an. Karena dalam ayat ini
disebutkan tidak kurang enam belas kali, bahkan tujuh belas kali, kata yang
menunjukkan Allah swt. Tuhan Yang Mahaesa.[8]
Dalam
tafsir Quraish Shihab, dikemukakan bahwa ketika membaca ayat kursiy,
sang pembaca menyerahkan jiwa raganya kepada Tuhan seru sekalian alam, dan
kepada-Nya pula ia memohon perlindungan. Menghindarkan kita dari bisikan iblis
dan setan yang terkutuk. Demikian ayat kursiy menanamkan ke dalam hati
pembacanya kebesaran dan kekuasaan Allah serta pertolongan dan
perlindungan-Nya, sehingga sangat wajar dan logis penjelasan yang menyatakan
bahwa, siapa yang membaca ayat kursiy maka ia memperoleh perlindungan
Allah dan tidak akan duganggu oleh setan.[9]
6.
PEMBAHASAN
A.
Penyakit
Kanker
Puru ayal atau kanker
atau neoplasma ganas adalah penyakit yang
ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang
menimbulkan kemampuan sel untuk: 1) tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel
melebihi batas normal), 2) menyerang jaringan biologis di dekatnya, 3) bermigrasi ke jaringan tubuh yang
lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Tiga
karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar
kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Kanker
dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan
karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya
membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker
biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Kebanyakan
kanker menyebabkan kematian. Kanker
adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan
kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai
sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang
sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada
faktor lingkungan lainnya. Tumor menunjuk
massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas"
(bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor
ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat
menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ
lain.[10]
pada umumnya, penyakit kanker yang terjadi akibat
adanya gangguan mekanik terhadap fungsi organ tubuh. Ketika jaringan tumor
dalam tubuh membesar, maka penurunan berat badan dan kelelahan akan cepat
dirasakan penderita.[11]
Adapun gejala umum dari kanker, yaitu:
1.
Terdapat benjolan yang tumbuh disekitar tubuh, terutama pada bagian
ketiak, payudara, leher dan bagian tubuh yang lain. Apabila ditekan terasa
sakit maka hal tersebut perlu pemeriksaan dokter lebih lanjut, karena ada
kemungkinan terserang kanker.
2.
Sakit yang tidak kunjung membaik, seperti koreng tidak kunjung sembuh,
perubahan warna pada tahi lalat, suara menjadi serak permanen, gangguan dalam
proses BAK, pengeluaran darah yang tidak normal dari hidung, mulut, alat vital,
dan lubang anus, dan rasa tidak nyaman pada perut dan pinggul.
3.
Penururnan berat badan secara drastis
4.
Demam. Demam juga terkadang menjadi
gejala penting timbulnya kanker. Pada umumnya demam ini tidak
ditimbulkan oleh bakteri dan pemberian antibiotik. Demam dapat timbul karena
dari sebagian massa tumor tidak mendapat darah sesuai, sehingga menimbulkan
nekrosis yang melepaskan prostagladin perangsan demam ke aliran darah.[12]
-
Penyebab Penyakit Kanker[13]
a.
Lingkungan. Dilingkungan terdapat suatu senyawa yang disebut karsinogen
yang benar-benar bisa menyebabkan kanker. Karsinogen yang paling terkenal
adalah asap tembakau. Karsinogen yang lain mencakup sinar matahari, radiasi,
asbes, dan tembakau yang dikunyah. Selain itu faktor lingkungan yang bisa
menyebabkan kanker yaitu pola makan yang tidak teratur.
b.
Gen. Pada jenis kanker yang disebabkan karena gen adalah kanker kolon dan
kanker payudara, tetapi tidak berarti seluruh keluarga dapat mengidap penyakit
kanker tersebut, karena hanya 5% faktor genetis yang dapat terkena kanker.
c.
Infeksi Virus. Beberapa virus bisa mengubah materi genetis sel-sel yang
nantinya cenderung lebih mudah membentuk kanker. Seperti virus HIV dan
Hepatitis B.
-
Pencegahan Penyakit Kanker
a.
Hindari makanan instan yang mengandung pewarna dan bahan pengawet,
makanan tinggi lemak, dan makanlah makanan yang mengandung gizi yang seimbang.
Dalam al-Qur’an juga dijelaskan dalam surat ar-Ra’d: 4: “dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun
anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak
bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian
tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berfikir.” Tubuh manusia
membutuhkan makanan untuk mendapatkan energi agar dapat beraktivitas dan
menjaga kesehatannya.[14]
b.
Hindari stres dan konflik yang berkepanjangan
c.
Hindari rokok
d.
Periksa kesehatan secara berkala
e.
Minumlah air murni yang sudah mengalami penyaringan
f.
Hindari terkena sinar matahari berlebihan
g.
Hindari terapi sulih hormon
h.
Hindari pemakaian hormon sintesi saat KB dalam penggunaan jangka waktu
lama
i.
Konsumsi vitamin secara rutin
j.
Mulailah menjaga diri dengan pola hidup sehat
-
Pengobatan Kanker
Biasanya melalui operasi, kemoterapi, dan radiasi.
Akan tetapi hal tersebut tidak selama dapat berhasil sesuai yang diinginkan.
Kita kembalikan kepada Tuhan yang telah memberikan sakit, maka Ia juga yang
memberi kesembuhan. Rasulullah mengajjarkan kepada kita, supaya kita senantiasa
tidak putusasa dalam menjalani cobaan dari Allah, kita seharusnya selalu
berdo’a, bertawakal dan berikhtiyar kepada Allah suupaya diberi kemudahan dalam
menghadapi segala urusan. Berdo’a kepada Allah supaya kita dijauhkan dari
kekufuran, adalah salah satu jalan terbaik. Berdo’a merupakan kebutuhan bagi
setiap makhluk. Do’a adalah senjata bagi setiap Muslim, sedang Allah begitu
dekat dengan kita.[15]
Tawakal, langkah terakhir setelah berikhtiyar dan
berdo’a adalah dengan bertawakal kepada Allah ta’ala. Tawakal adalah
kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah untuk mendapatkan kemaslahatan,
serta mencegah kemudharatan, menyangkut urusan dunia maupun akhirat. Tawakal
adalah penutup dari ikhtiyar dan do’a seorang hamba. Oleh karenanya, Sa’id bin
Jubair mengatakan, “Tawakal itu keseluhan iman”.[16]
B.
Ayat
Kursiy Sebagai obat Kanker
Ayat kursis merupakan ayat al-Qur’an yang agung,
ayat ini memiliki banyak kegunaannya. Berdasarkan
tafsir surat Al-Baqarah ayat 255, bahwa ayat kursiy adalah ayat yang
menjelaskan tentang keagungan Tuhan dan kursinya, bahwa jika Allah menjelaskan
tentang diri-Nya kepada hamba-hamba-Nya, termasuk juga sifat-sifat-Nya, Dia
mengungkapkan hal tersebut dengan sifat yang biasa manusia lihat dikalangan
para raja dan pembesar di lingkungan mereka. Kita percaya bahwa kursiy tersebut
besarnya sama dengan bumi dan langit, tetapi kita tidak perlu mengadakan
penyelidikan tentang hakikatnya. Dalam hal ini kita tidak bisa menerima
pendapat tanpa berdasarkan nash dari Nabi saw. Salah satunya kegunaan dari ayat
kursiy adalah sebagai do’a, sebagaimana hadits Nabi Muhammad: “Sesungguhnya
Allah swt. mengakhiri surat Al-Baqarah dengan dua buah ayat yang diambilkan
dari simpanan di bawah singgasana (Arsy)-Nya. Pelajarilah kedua ayat ini dan
ajarkanlah keduanya kepada para istri dan anak-anak kalian karena sesungguhnya
kedua ayat ini adalah shalat, bacaan, dan do’a.” (HR. Al- Hakim dari Abu
Dzar).
Di dalam al-Qur’an sudah dijelaskan dalam surat
al-Isra’: 82, bahwa:
ãAÍit\çRur z`ÏB Èb#uäöà)ø9$# $tB uqèd Öä!$xÿÏ© ×puH÷quur tûüÏZÏB÷sßJù=Ïj9 wur ßÌt tûüÏJÎ=»©à9$# wÎ) #Y$|¡yz
Artinya:
“dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zalim selain kerugian.”
Ayat
ini tidak terbatas untuk penyembuhan hati, namun juga penyembuh segala penyakit
baik lahir mapun batin. Inilah ayat-ayat al-Qur’an yang dipakai untuk mengobati
kanker: [17]
1.
Surah Al-Fatihah
2.
Ayat Kursi
3.
5 Ayat pertama
dari surat al-Baqarah
4.
Ayat pamungkas
dari surat al-Baqarah ayat 285-286
5.
Surat Al-kafirun
6.
Surat Al- Falaq
7.
Surat An-Nas, dan
masih banyak lagi ayat-ayat al-Qur’an yang bisa dijadikan obat.
Pada
ayat-ayat tersebut dibacakan pada air yang cukup untuk mandi satu hari sekali.
Dilakukan dalam waktu tujuh hari dan diminum tiga gelas setipa hari selama
tujuh hari pula. Ayat-ayat tersebut juga dibacakan baca minyak zaitun yang
cukup membasahi tubuh yang sakit selama 21 hari. Kemudian setelah membacakan
ayat-trsebut pada air dan minyak zaitun maka perlu ditambahkan do’a untuk orang
sakit:
اللهم ربّ النّاس ٲذهب البٲس ٳشف
وانت الشّا في لاشفاء ٳلاّشفاؤُك شفاءًلايغاد رسقمًا
Artinya: “Ya Allah, penguasa manusia,
hilangkan penyakit ini, sembuhkanlah dan Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan,
tidak ada kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit.”
Al-Qur’an adalah obat, oleh karena itu
ketika sakit perbanyaklah membaca al-Qur’an. Pembuktian secara ilmiah,
bahwasanya sel-sel dalam tubuh terpengaruh dengan frekuensi suara yang kita
dengar. Penelitian ini menunjukkan bahwa getaran suara yang dihasilkan oleh
orang yang membaca al-Qur’an dapat menghentikan aktivitas kuman dan virus,
serta meningkatkan aktivitas sel sehat untuk bertempur dengan virus dan kuman.[18]
Nada-nada
yang keluar dari bacaan Al-Qur’an itu terdiri dari sekumpulan frekuensi yang
sampai ke telinga, lalu bergerak ke sel-sel otak, dan memengaruhinya melalui
medan elektronik, lalu frekuensi-frekuensi tersebut mengaktifkan sel-sel. Sel-sel
akan merespon medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasinya. Perubahan pada
vibrasi inilah yang kita rasakan dan pahami sesudah mengalami dan mengulangi.
Ini merupakan sistem alamiah. Ini merupakan sistem keseimbangan yang natural.[19]
Suara manusia memiliki dering khusus yang membuatnya
menjadi alat pengobatan yang paling kuat. Fabien menemukan bahwa beberapa suara
dengan mudah menghancurkan sel kanker, dan pada saat yang sama mengaktifkan sel
sehat. Suara mempengaruhi sel darah manusia yang mentransfer frekuensi suara
ini ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Al-Quran memiliki dampak hebat
dalam perawatan kanker paling berbahaya sekalipun dan penyakit-penyakit yang
menurut medis tidak dapat disembuhkan.[20]Setiap
ayat dalam Al-Qur’an memiliki daya penyembuh untuk penyakit tertentu. Tetapi
yang ditekankan Rasulullah SAW adalah beberapa surat dan ayat tertentu, seperti
membaca Al-Fatihah tujuh kali, membaca Ayat Kursi, dua ayat terakhir surat
surat Al-Baqarah, dan tiga surat terakhir Al-Quran.
7.
KESIMPULAN
Ayat kursiy merupakan ayat yang agung, karena di dalamnya terdapat asma
Allah Yang Agung, yaitu Alluhulaa ilaha illalla huwal-hayyul qayyum. Yang
apabila orang berdo’a dengan-Nya, do’anya akan dikabulkan, dan apabila ia
meminta, permintaannya akan diterima. Dengan nama itu segala malapetaka akan
disingkirkan, termasuk penyakit kanker, dan orang-orang yang sengsara akan
mendapat pertolongan, dan orang-orang yang kalah akan menang.[21]
Semoga Allah mudahkan. Amin
8.
REFERENSI
Abdullah,
Muhammad Mahmud. 1990. Do’a Sebagai
Penyambuh: Untuk Mengatasi Stres, Frustasi, Krisis, dan Lain-lain. Bandung:
Al-Bayan.
Al-Faruq,
Asadullah. 2011. Mengapa Nabi SAW Nggak Gampang Sakit. Solo: As-Salam.
Al-Maraghi,
Ahmad Mustafa. 1974. Terjemahan Tafsir Al-Maraghi juz. III. Semarang: CV
Toha Putra.
Arifin, Isep
Zaenal. 2009. Bimbingan Penyuluhan
Islam (Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi Islam). Jakarta: PT Grafindo
Persada.
Fida, Abu 2010. Do’a-Do’a Ampuh
Dikala Sakit. Yogyakarta: PT. Suka Buku.
Naga,
Sholeh S. 2012. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Jogjakarta:
DIVA Press.
Shihab,
Quraish. 2000. Tafsir Al-Misbah
(Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an). Jakarta: Lentera Hati.
Tafsir
Al-Qur’an Tematik. 2009. Kesehatan
Dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Lajnah
Pentashihah Mushaf Al-Qur’an.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker.
03/07/2013. 21:53
http://wongmursid.abatasa.co.id/post/detail/5739/terapi-al-quran:-hancurkan-kanker-ganas. 27/06/2013. 12:34.
http://penyakitkanker.org/. 03/7/2013, 23:07.
[1]Tafsir
Al-Qur’an Tematik, Kesehatan Dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Lajnah Pentashihah
Mushaf Al-Qur’an, 2009), hal. 296.
[2]Isep Zaenal
Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam (Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi
Islam), (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2009), hal. 65-66.
[4]Ahmad Mustafa
Al-Maraghi, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi juz. III, (Semarang: CV Toha Putra,
1974 ), hal. 22-23.
[7]Muhammad Mahmud
Abdullah, Do’a Sebagai Penyambuh: Untuk Mengatasi Stres, Frustasi, Krisis,
dan Lain-lain, (Bandung: Al-Bayan, 1990), hal. 115.
[8]M. Quraish
Shihab, Tafsir Al-Misbah (Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an), (
Jakarta: Lentera Hati, 2000), hal. 511.
[10]http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker.
03/07/2013. 21:53
[11]Sholeh S. Naga,
Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam, ( Jogjakarta: DIVA Press, 2012),
hal. 173.
[12]Sholeh, Loc.cit,
hal. 173-174.
[14]Tafsir tematik,
Op.cit, hal. 306-307 .
[15]Asadullah
Al-Faruq, Mengapa Nabi SAW Nggak Gampang Sakit, (Solo: As-Salam, 2011),
hal. 165.
[17]Abu Fida, Do’a-Do’a Ampuh
Dikala Sakit, (Yogyakarta: PT. Suka Buku, 2010), hal. 74-75.
[18]Al-Faruq, Op.cit,
hal. 188.
[21]Mahmud, Op.cit,
hal. 116.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar