Kamis, 16 Januari 2014

Bimroh

1.    AYAT KURSI SEBAGAI METODE PENGOBATAN KANKER (Berdasakan Tafsir al-Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 255)
2.   

3.        PENDAHULUAN
Setiap manusia pasti mendambakan kebaikan dalam hidupnya, baik secara fisik maupun mental, di dunia maupun di akhirat. Dalam sebuah hadits Rasulullah menjelaskan bahwa tidak ada nikmat yang lebih baik setelah keyakinan yang benar kecuali nikmat sehat. Karena itu beliau menganjurkan para sahabatnya untuk memperbanyak salah satu do’a yang terbaik, supaya senantiasa diberikan ampunan dan keselamatan dari segala macam bahaya termasuk penyakit, baik fisik maupun mental.[1]
Kesehatan adalah harta yang sangat bernilai. Bila kesehatan prima produktivitas seseorang akan meningkat sehingga dapat memberikan manfaat banyak bagi dirinya maupun orang lain. Dengan kata lain kualitas hidup seseorang atau suatu masyarakat akan meningkat bila kesehatan terpelihara dengan baik. Sebagai suatu karunia yang sangat bernilai sudah sepantasnya manusia mensyukurinya dengan memelihara sesuai dengan ketentuan Allah.
Salah satu contoh penyakit fisik yang sudah tidak asing lagi bagi kita, yaitu kanker. kanker atau neoplasma ganas  adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk: 1) tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal), 2) menyerang jaringan biologis di dekatnya, 3) bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis. Tidak jarang dokter memberikan pengobatan baik dalam bentuk operasi, kemoterapi, maupun radiasi, akan tetapi tak urung juga tidak begitu besar proses penyembuhannya.
Pasien yang sakit memerlukan bantuan dorongan mental. Hal ini adalah sisi kebutuhan lain yang tidak boleh diabaikan. Dalam ilmu psikoterapi dikenal teknik interversi terhadap pasien. Intervensi adalah segala teknik dan cara pendekatan terhadap pasien untuk membantu penyembuhan pasien. Do’a merupakan salah satu uasaha yang bersifat non fisik yang dapat mempengaruhi dua hal sekaligus, yaitu fisik dan kejiwaan manusia.[2] Al-Qur’an merupakan kitabullah yang amat sangat bernilai dan banyak manfaat yang dapat kita peroleh, salah satunya sebaia obat. Akan tetapi al-Qur’an bukanlah buku kesehatan, tetapi tidaklah sulit menemukan petunjuk tentang kesehatan, sebab bagi seorang Muslim al-Qur’an adalah tuntunan dan acuan dalam menjalani kehidupan.[3] Sejumlah hadits Rasul menjelaskan bahwa al-Qur’an dapat menjadi bacaan yang menyembuhkan bagi sejumlah penyakit fisik salah satunya ayat kursiy. Karena berdasarkan penelitian, ayat-ayat al-Qur’an dapat membunuh sel-sel jahat dan virus dalam tubuh dan menggatikan sel-sel baik, salah satunya sel kanker. Untuk mengetahui hal tersebut, akan penulis paparkan dalam penjelasan selanjutnya.

4.        RUMUSAN MASALAH
A.      Apakah penyakit kanker itu?
B.       Bagaimana ayat kursiy mengobat kanker?

5.        URAIAN AYAT DAN TAFSIR
a.        Ayat dan terjemahan
ª!$# Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd ÓyÕø9$# ãPqs)ø9$# 4 Ÿw ¼çnäè{ù's? ×puZÅ Ÿwur ×PöqtR 4 ¼çm©9 $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# 3 `tB #sŒ Ï%©!$# ßìxÿô±o ÿ¼çnyYÏã žwÎ) ¾ÏmÏRøŒÎ*Î/ 4 ãNn=÷ètƒ $tB šú÷üt/ óOÎgƒÏ÷ƒr& $tBur öNßgxÿù=yz ( Ÿwur tbqäÜŠÅsム&äóÓy´Î/ ô`ÏiB ÿ¾ÏmÏJù=Ïã žwÎ) $yJÎ/ uä!$x© 4 yìÅur çmÅöä. ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur ( Ÿwur ¼çnߊqä«tƒ $uKßgÝàøÿÏm 4 uqèdur Í?yèø9$# ÞOŠÏàyèø9$# ÇËÎÎÈ  
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

b.        Tafsir Mufrodat
ÓyÕø9$#              : adalah yang mempunyai kehidupan, dan hidup itu adalah perasaan, insting, gerak, dan tubuh.
Pqs)ø9$#            : yang mempunyai makhluk-Nya. Allah lah yang mengatur saat ajal, perbuatan, dan rejeki makhluk.
näè{ù'             : dikalahkan dan dikuasai.
×puZÅال          : kantuk. Artinya, perasaan yang mendahului seseorang sebelum tidur.
An-Naumu: kebiasaan yang menimpa makhluk hidup. Inderanya terhenti tidak bekerja apabila terserang kantuk.
Al-Kursiy    : pengetahuan Allah.
Adahu         : mudlari’nya ya’duhu: apabila terasa berat, atau terkena musyaqat dalam mengemban tugas tersebut.
Al-‘Aliyu     : yang Maha luhur dari segala hal yang menyerupai Allah atau menyamai-Nya.
Al-Adzim    : Yang Maha Besar, tidak ada yang lebih Agung dibanding-Nya. 

c.         Pengertian Secara Ijmal
Allah memerintahkan kita sebelum ayat ini agar mengeluarkan infak di jalan Allah  sebelum datang suatu hari ketika tidak ada gunanya lagi pertolongan atau syafa’at orang lain, di samping tidak ada artinya lagi tebusan untuk diri mereka yang berlaku maksiat, dan sedekah yang dikeluarkan orang-orang kaya tidak ada manfaatnya lagi, termasuk harta yang dikeluarkan oleh orang-orang yang berpangkat, tidak seperti mereka yang masih hidup di dunia yang hal itu bisa berarti, ada manfaatnya, dan bisa untuk menyelesaikan hal-hal yang teramat penting.
Dalam ayat ini kajian yang dikemukakan beralih dari masalah tersebut kepada permasalahan pokok-pokok agama, seperti tauhid dan mensucikan Allah, sehingga hamba dapat merasakan keagungan kekuasaan-Nya. Juga mentaati perintah dan tunduk kepada hukum-hukum-Nya, wajib menjaga batasan-batasan-Nya, mengeluarkan infak di jalan Allah, dan tiak meyakini adanya syafa’at atau tebusan dengan harta atau anak (di hari kiamat nanti).[4]

d.        Penjelasan
  ª!$# Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd ÓyÕø9$# ãPqs)ø9$# 4                             
Tuhan Yang Haq dan wajib disembah, hanyalah Allah Yang Mahaesa. Allah adalah tempat berlindung, yang mempunyai kerajaan dunia dan langit, Maha Hidup, tidak pernah mati; Pengaturan hamba-hamba-Nya; pemelihara, pengasuh dan pemberi rizki.
            Perbedaan antara mengantuk dan tidur
     4 Ÿw ¼çnäè{ù's? ×puZÅ Ÿwur ×PöqtR 4
Allah tidak tidur dan tidak terserang kantuk. Apabila Allah memiliki sifat seperti itu, berarti Allah selalu ada mengatur hamba-hamba-Nya disegala waktu, baik siang maupun malam. Ayat ini mengukuhkan ayat sebelumnya, ayau menetapkan sifat hidup bagi Allah dalam bentuk yang paling sempurna. Sebab orang yang terkena kantuk dan tidur, berarti mengndung banyak kelemahan yang berarti fungsi mengatur diri sendiri, lebih-lebih orang lain akan sangat tampak lemah.[5]

4 ¼çm©9 $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# 3
                Setiap yang ada di alngit dan bumi, bernyawa ataupun tidak, semuanya adalah milik dan hamba Allah. Semuanya tunduk terhadap kekuasaan-Nya, dan Allah-lah yang mengatur segala urusan mereka, termasuk yang memelihara keadaan mereka.  Pengertian ayat ini adalah, pengukuhan untuk kedua kalinya terhadap ayat pertama yang mengandung arti keberadaan Allah, sekaligus merupakan hujjah atas kesendirian Allah, sebab Allah lah yang menciptakan langit dan bumi serta isisnya.
`tB #sŒ Ï%©!$# ßìxÿô±o ÿ¼çnyYÏã žwÎ) ¾ÏmÏRøŒÎ*Î/ 4
 Siapakah diantar hamba-hamba Allah yang mampu merubah ketetapan Allah (sunnatullah) dan kebijaksanaan-Nya, undang-undang Allah, seperti disiksanya orang-orang yang meyakini kebatilan dan orang-orang yang bermoral rendahan, yang menimbulkan berbagai kerusakan di muka bumi dan menyimpang dari agama Islam yang benar. Semua itu takka bisa dilakukan kecuali mendapat ijin Allah. Allah berfirman dalam surat Hud ayat 105: “dikala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang bicara, melainkan dengan ijjin-Nya.
Artinya ayat ini merupakan kiasan yang menunjukkan bahwa Allah itu Esa, dalam memiliki dan menguasai hari tersebut. Pada hari tersebut (kiamat)  tidak ada seorang pun yang berani memberi pertolongan atau angkat bicara tanpa ijin dari Allh. Sedang ijin Allah itu tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui. Jadi jelas, bahwa masalah ini akan memutuskan harapan orang-orang yang akan memberi pertolongan kepada orang lain dan kepada mereka yang mendambakan syafa’at,yang pada hakikatnya kata-kata syafa’at (dalam masalah ini) adalah datang dari kaum Musyrik dan ahlul kitab.
 ãNn=÷ètƒ $tB šú÷üt/ óOÎgƒÏ÷ƒr& $tBur öNßgxÿù=yz (
allah Maha Mengetahui kejadian di dunia yang telah mereka tinggalkan, dan Maha Mengetahui kejadian-kejadian di akhirat yang sedang mereka nantikan.
Ayat ini juga mengutkan tentang tiadanya syafa’at. Sebab Allah Maha Mengetahui setiap hal yang dilakukan setiap hamba-hamba-Nya, baik yang sedang mereka lakukan atau apa yang akan terjadi pada mereka. Jadi pengertian syafa’at sebagaimana kita kenal atau suatu hal yang mustahil akan dilakukan Allah. Sebab, tidak akan terjadi melainkan terlebih dahulu ada permintaan dari pemberi syafa’at yang memberitahukan kepada Yang dimintai syafa’at, mengenai orang-orang yang akan diberi syafa’at itu.
Mengenai hadits-hadits yang meriwayatkan mengenai syafa’at, ditafsirkan sebagai do’a (permohonan), dan Allah akan mengabulkan do’a tersebut setelah diucapkannya, tetapi berdasarkan pengetahuan Allah yang bersifat ‘azali yang telah memutuskan bahwa Allah akan mengabulkan do’a tersebut. Orang yang memberi syafa’at, sama sekali tidak bisa merubah pengetahuan Allah, dan tidak bisa mempengaruhi iradah Allah. Dengan demikian tanpak jelas keagungan dan kemurahan Allah di mata para hamba-Nya, karena Allah akan mengabulkan permintaan setelah sang hamba berdo’a kepada-Nya. Begitulah pendapat Ibn Taimiyah.[6] Nabi SAW bersabda:
انَّ الله تعا لى ختم سورة البقرةِ بٲيتينِ اعطا نيهما كنزه الذي تحت العرشِ : فتعلموهما وعلِّموهنّ نسأكم وابنٲكم فانّهما صلاةٌ وقرٲةٌ ودعٲٌ
Artinya: “Sesungguhnya Allah swt. mengakhiri surat Al-Baqarah dengan dua buah ayat yang diambilkan dari simpanan di bawah singgasana (Arsy)-Nya. Pelajarilah kedua ayat ini dan ajarkanlah keduanya kepada para istri dan anak-anak kalian karena sesungguhnya kedua ayat ini adalah shalat, bacaan, dan do’a.” (HR. Al- Hakim dari Abu Dzar).[7]
Ÿwur tbqäÜŠÅsム&äóÓy´Î/ ô`ÏiB ÿ¾ÏmÏJù=Ïã žwÎ) $yJÎ/ uä!$x© 4
Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang Allah ketahui, kecuali apabila Allah menghendaki hal tersebut. Masalah syafa’at adalah tergantung ijin Allah, dan ijin Allah itu tidak akan diketahui melalui hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an.
yìÅur çmÅöä. ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur (                                                                                 
Pada dasarnya pengetahuan Allah itu meliputi segala yang dicapai oleh hamba-hamba-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini: “...Allah mengetahui apa-apa di hadapan merekadan di belakang mereka...” (Al-Baqarah: 255).
Kita percaya bahwa kursiy tersebut besarnya sama dengan bumi dan langit, tetapi kita tidak perlu mengadakan penyelidikan tentang hakikatnya. Dalam hal ini kita tidak bisa menerima pendapat tanpa berdasarkan nash dari Nabi saw.
Ÿwur ¼çnߊqä«tƒ $uKßgÝàøÿÏm 4
dalam memelihara bumi dan langit, Allah sedikitpun tidak merasakan berat atau masyqat. Dalam ayat ini, tidak disebutkan mengenai isi bumi dan langit, tetapi pada hakikatya sudah termasuk dalam ayat ini. Sebab, dengan memelihara keduanya berarti apa saja yang terkandung di dalamnya termasuk dalam pemeliharaan Allah.
 uqèdur Í?yèø9$# ÞOŠÏàyèø9$#  
Allah swt. Maha Luhur dari segala apa yang menyamai dan menyerupai-Nya. Allah Maha Besar dari segala dari yang selain-Nya. Kebesaran kekuasaan Allah adalah suci, tidak memerlukan siapa saja memerintahkan tentang makhluk-Nya. Maha Suci Allah tiada sesuatu yang bisa mendesak-Nya agar Allah merubah pendirian-nya dalam membalas semua amal perbuatan hamba-hamba-Nya.
Dalam kitab Tafsir Al-Misbah dijelaskan, bahwa ayat kursiy adalah ayat yang paling agung diantara seluruh ayat-ayat al-Qur’an. Karena dalam ayat ini disebutkan tidak kurang enam belas kali, bahkan tujuh belas kali, kata yang menunjukkan Allah swt. Tuhan Yang Mahaesa.[8]
Dalam tafsir Quraish Shihab, dikemukakan bahwa ketika membaca ayat kursiy, sang pembaca menyerahkan jiwa raganya kepada Tuhan seru sekalian alam, dan kepada-Nya pula ia memohon perlindungan. Menghindarkan kita dari bisikan iblis dan setan yang terkutuk. Demikian ayat kursiy menanamkan ke dalam hati pembacanya kebesaran dan kekuasaan Allah serta pertolongan dan perlindungan-Nya, sehingga sangat wajar dan logis penjelasan yang menyatakan bahwa, siapa yang membaca ayat kursiy maka ia memperoleh perlindungan Allah dan tidak akan duganggu oleh setan.[9]
                                                                                                                                   
6.        PEMBAHASAN
A.       Penyakit Kanker
Puru ayal atau kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk: 1) tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal), 2) menyerang jaringan biologis di dekatnya, 3) bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.[10]
pada umumnya, penyakit kanker yang terjadi akibat adanya gangguan mekanik terhadap fungsi organ tubuh. Ketika jaringan tumor dalam tubuh membesar, maka penurunan berat badan dan kelelahan akan cepat dirasakan penderita.[11] Adapun gejala umum dari kanker, yaitu:
1.    Terdapat benjolan yang tumbuh disekitar tubuh, terutama pada bagian ketiak, payudara, leher dan bagian tubuh yang lain. Apabila ditekan terasa sakit maka hal tersebut perlu pemeriksaan dokter lebih lanjut, karena ada kemungkinan terserang kanker.
2.    Sakit yang tidak kunjung membaik, seperti koreng tidak kunjung sembuh, perubahan warna pada tahi lalat, suara menjadi serak permanen, gangguan dalam proses BAK, pengeluaran darah yang tidak normal dari hidung, mulut, alat vital, dan lubang anus, dan rasa tidak nyaman pada perut dan pinggul.
3.    Penururnan berat badan secara drastis
4.    Demam. Demam juga terkadang menjadi  gejala penting timbulnya kanker. Pada umumnya demam ini tidak ditimbulkan oleh bakteri dan pemberian antibiotik. Demam dapat timbul karena dari sebagian massa tumor tidak mendapat darah sesuai, sehingga menimbulkan nekrosis yang melepaskan prostagladin perangsan demam ke aliran darah.[12]

-          Penyebab Penyakit Kanker[13]
a.       Lingkungan. Dilingkungan terdapat suatu senyawa yang disebut karsinogen yang benar-benar bisa menyebabkan kanker. Karsinogen yang paling terkenal adalah asap tembakau. Karsinogen yang lain mencakup sinar matahari, radiasi, asbes, dan tembakau yang dikunyah. Selain itu faktor lingkungan yang bisa menyebabkan kanker yaitu pola makan yang tidak teratur.
b.      Gen. Pada jenis kanker yang disebabkan karena gen adalah kanker kolon dan kanker payudara, tetapi tidak berarti seluruh keluarga dapat mengidap penyakit kanker tersebut, karena hanya 5% faktor genetis yang dapat terkena kanker.
c.       Infeksi Virus. Beberapa virus bisa mengubah materi genetis sel-sel yang nantinya cenderung lebih mudah membentuk kanker. Seperti virus HIV dan Hepatitis B.

-          Pencegahan Penyakit Kanker
a.       Hindari makanan instan yang mengandung pewarna dan bahan pengawet, makanan tinggi lemak, dan makanlah makanan yang mengandung gizi yang seimbang. Dalam al-Qur’an juga dijelaskan dalam surat ar-Ra’d: 4:dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” Tubuh manusia membutuhkan makanan untuk mendapatkan energi agar dapat beraktivitas dan menjaga kesehatannya.[14]
b.      Hindari stres dan konflik yang berkepanjangan
c.       Hindari rokok
d.      Periksa kesehatan secara berkala
e.       Minumlah air murni yang sudah mengalami penyaringan
f.       Hindari terkena sinar matahari berlebihan
g.      Hindari terapi sulih hormon
h.      Hindari pemakaian hormon sintesi saat KB dalam penggunaan jangka waktu lama
i.        Konsumsi vitamin secara rutin
j.        Mulailah menjaga diri dengan pola hidup sehat

-          Pengobatan Kanker
Biasanya melalui operasi, kemoterapi, dan radiasi. Akan tetapi hal tersebut tidak selama dapat berhasil sesuai yang diinginkan. Kita kembalikan kepada Tuhan yang telah memberikan sakit, maka Ia juga yang memberi kesembuhan. Rasulullah mengajjarkan kepada kita, supaya kita senantiasa tidak putusasa dalam menjalani cobaan dari Allah, kita seharusnya selalu berdo’a, bertawakal dan berikhtiyar kepada Allah suupaya diberi kemudahan dalam menghadapi segala urusan. Berdo’a kepada Allah supaya kita dijauhkan dari kekufuran, adalah salah satu jalan terbaik. Berdo’a merupakan kebutuhan bagi setiap makhluk. Do’a adalah senjata bagi setiap Muslim, sedang Allah begitu dekat dengan kita.[15]
Tawakal, langkah terakhir setelah berikhtiyar dan berdo’a adalah dengan bertawakal kepada Allah ta’ala. Tawakal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah untuk mendapatkan kemaslahatan, serta mencegah kemudharatan, menyangkut urusan dunia maupun akhirat. Tawakal adalah penutup dari ikhtiyar dan do’a seorang hamba. Oleh karenanya, Sa’id bin Jubair mengatakan, “Tawakal itu keseluhan iman”.[16]

B.       Ayat Kursiy Sebagai obat Kanker
Ayat kursis merupakan ayat al-Qur’an yang agung, ayat ini memiliki banyak kegunaannya.  Berdasarkan tafsir surat Al-Baqarah ayat 255, bahwa ayat kursiy adalah ayat yang menjelaskan tentang keagungan Tuhan dan kursinya, bahwa jika Allah menjelaskan tentang diri-Nya kepada hamba-hamba-Nya, termasuk juga sifat-sifat-Nya, Dia mengungkapkan hal tersebut dengan sifat yang biasa manusia lihat dikalangan para raja dan pembesar di lingkungan mereka. Kita percaya bahwa kursiy tersebut besarnya sama dengan bumi dan langit, tetapi kita tidak perlu mengadakan penyelidikan tentang hakikatnya. Dalam hal ini kita tidak bisa menerima pendapat tanpa berdasarkan nash dari Nabi saw. Salah satunya kegunaan dari ayat kursiy adalah sebagai do’a, sebagaimana hadits Nabi Muhammad: “Sesungguhnya Allah swt. mengakhiri surat Al-Baqarah dengan dua buah ayat yang diambilkan dari simpanan di bawah singgasana (Arsy)-Nya. Pelajarilah kedua ayat ini dan ajarkanlah keduanya kepada para istri dan anak-anak kalian karena sesungguhnya kedua ayat ini adalah shalat, bacaan, dan do’a.” (HR. Al- Hakim dari Abu Dzar).
Di dalam al-Qur’an sudah dijelaskan dalam surat al-Isra’: 82, bahwa:
ãAÍit\çRur z`ÏB Èb#uäöà)ø9$# $tB uqèd Öä!$xÿÏ© ×puH÷quur tûüÏZÏB÷sßJù=Ïj9   Ÿwur ߃Ìtƒ tûüÏJÎ=»©à9$# žwÎ) #Y$|¡yz  
Artinya: “dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Ayat ini tidak terbatas untuk penyembuhan hati, namun juga penyembuh segala penyakit baik lahir mapun batin. Inilah ayat-ayat al-Qur’an yang dipakai untuk mengobati kanker: [17]
1.        Surah Al-Fatihah
2.        Ayat Kursi
3.        5 Ayat pertama dari surat al-Baqarah
4.        Ayat pamungkas dari surat al-Baqarah ayat 285-286
5.        Surat Al-kafirun
6.        Surat Al- Falaq
7.        Surat An-Nas, dan masih banyak lagi ayat-ayat al-Qur’an yang bisa dijadikan obat.
Pada ayat-ayat tersebut dibacakan pada air yang cukup untuk mandi satu hari sekali. Dilakukan dalam waktu tujuh hari dan diminum tiga gelas setipa hari selama tujuh hari pula. Ayat-ayat tersebut juga dibacakan baca minyak zaitun yang cukup membasahi tubuh yang sakit selama 21 hari. Kemudian setelah membacakan ayat-trsebut pada air dan minyak zaitun maka perlu ditambahkan do’a untuk orang sakit:
اللهم ربّ النّاس ٲذهب البٲس ٳشف وانت الشّا في لاشفاء ٳلاّشفاؤُك شفاءًلايغاد رسقمًا
Artinya: “Ya Allah, penguasa manusia, hilangkan penyakit ini, sembuhkanlah dan Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit.
Al-Qur’an adalah obat, oleh karena itu ketika sakit perbanyaklah membaca al-Qur’an. Pembuktian secara ilmiah, bahwasanya sel-sel dalam tubuh terpengaruh dengan frekuensi suara yang kita dengar. Penelitian ini menunjukkan bahwa getaran suara yang dihasilkan oleh orang yang membaca al-Qur’an dapat menghentikan aktivitas kuman dan virus, serta meningkatkan aktivitas sel sehat untuk bertempur dengan virus dan kuman.[18]
Nada-nada yang keluar dari bacaan Al-Qur’an itu terdiri dari sekumpulan frekuensi yang sampai ke telinga, lalu bergerak ke sel-sel otak, dan memengaruhinya melalui medan elektronik, lalu frekuensi-frekuensi tersebut mengaktifkan sel-sel. Sel-sel akan merespon medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasinya. Perubahan pada vibrasi inilah yang kita rasakan dan pahami sesudah mengalami dan mengulangi. Ini merupakan sistem alamiah. Ini merupakan sistem keseimbangan yang natural.[19]
Suara manusia memiliki dering khusus yang membuatnya menjadi alat pengobatan yang paling kuat. Fabien menemukan bahwa beberapa suara dengan mudah menghancurkan sel kanker, dan pada saat yang sama mengaktifkan sel sehat. Suara mempengaruhi sel darah manusia yang mentransfer frekuensi suara ini ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Al-Quran memiliki dampak hebat dalam perawatan kanker paling berbahaya sekalipun dan penyakit-penyakit yang menurut medis tidak dapat disembuhkan.[20]Setiap ayat dalam Al-Qur’an memiliki daya penyembuh untuk penyakit tertentu. Tetapi yang ditekankan Rasulullah SAW adalah beberapa surat dan ayat tertentu, seperti membaca Al-Fatihah tujuh kali, membaca Ayat Kursi, dua ayat terakhir surat surat Al-Baqarah, dan tiga surat terakhir Al-Quran.
7.        KESIMPULAN
Ayat kursiy merupakan ayat yang agung, karena di dalamnya terdapat asma Allah Yang Agung, yaitu Alluhulaa ilaha illalla huwal-hayyul qayyum. Yang apabila orang berdo’a dengan-Nya, do’anya akan dikabulkan, dan apabila ia meminta, permintaannya akan diterima. Dengan nama itu segala malapetaka akan disingkirkan, termasuk penyakit kanker, dan orang-orang yang sengsara akan mendapat pertolongan, dan orang-orang yang kalah akan menang.[21] Semoga Allah mudahkan. Amin

8.        REFERENSI
Abdullah, Muhammad Mahmud. 1990.  Do’a Sebagai Penyambuh: Untuk Mengatasi Stres, Frustasi, Krisis, dan Lain-lain. Bandung: Al-Bayan.
Al-Faruq, Asadullah. 2011. Mengapa Nabi SAW Nggak Gampang Sakit. Solo: As-Salam.
Al-Maraghi, Ahmad Mustafa. 1974. Terjemahan Tafsir Al-Maraghi juz. III. Semarang: CV Toha Putra.
Arifin, Isep Zaenal. 2009.  Bimbingan Penyuluhan Islam (Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi Islam). Jakarta: PT Grafindo Persada.
Fida, Abu 2010. Do’a-Do’a Ampuh Dikala Sakit. Yogyakarta: PT. Suka Buku.
Naga, Sholeh S. 2012. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Jogjakarta: DIVA Press.
Shihab, Quraish. 2000.  Tafsir Al-Misbah (Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an). Jakarta: Lentera Hati.
Tafsir Al-Qur’an Tematik. 2009. Kesehatan Dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Lajnah Pentashihah Mushaf Al-Qur’an.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker. 03/07/2013. 21:53
http://penyakitkanker.org/. 03/7/2013, 23:07. 




[1]Tafsir Al-Qur’an Tematik, Kesehatan Dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Lajnah Pentashihah Mushaf Al-Qur’an, 2009), hal. 296.
[2]Isep Zaenal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam (Pengembangan Dakwah Melalui Psikoterapi Islam), (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2009), hal. 65-66.  
[3]Op.cit,  hal. 297.
[4]Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi juz. III, (Semarang: CV Toha Putra, 1974 ), hal. 22-23.
[5]Ibid, hal. 23-24.  
[6]Ibid, hal. 25.  
[7]Muhammad Mahmud Abdullah, Do’a Sebagai Penyambuh: Untuk Mengatasi Stres, Frustasi, Krisis, dan Lain-lain, (Bandung: Al-Bayan, 1990), hal. 115.   
[8]M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an), ( Jakarta: Lentera Hati, 2000), hal. 511.  
[9]Ibid, hal. 513.  
[10]http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker. 03/07/2013. 21:53
[11]Sholeh S. Naga, Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam, ( Jogjakarta: DIVA Press, 2012), hal. 173.  
[12]Sholeh, Loc.cit, hal. 173-174.
[13]http://penyakitkanker.org/. 03/7/2013, 23:07.  
[14]Tafsir tematik, Op.cit, hal. 306-307 .
[15]Asadullah Al-Faruq, Mengapa Nabi SAW Nggak Gampang Sakit, (Solo: As-Salam, 2011), hal. 165.  
[16]Ibid, hal. 167.
[17]Abu Fida, Do’a-Do’a Ampuh Dikala Sakit, (Yogyakarta: PT. Suka Buku, 2010), hal. 74-75.  
[18]Al-Faruq, Op.cit, hal. 188.
[21]Mahmud, Op.cit, hal. 116.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar